Liputanborneo.com, Samarinda – Masalah distribusi air bersih di Kota Samarinda kembali menjadi perhatian publik. Anggota DPRD Kalimantan Timur, Afif Raihan Harun, mendesak pemerintah kota dan PDAM untuk segera memperbaiki sistem distribusi air yang dinilai belum merata. Afif menekankan bahwa masalah ini sudah berlangsung lama dan perlu penanganan serius agar seluruh masyarakat dapat menikmati akses air bersih secara optimal.
“Air bersih adalah kebutuhan mendasar, tetapi sayangnya distribusi yang merata selama 24 jam masih belum dirasakan oleh semua warga,” ungkap Afif, yang juga putra dari Wali Kota Samarinda periode 2021–2024, Andi Harun. Ia mengungkapkan bahwa banyak keluhan dari warga yang merasa distribusi air belum mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka, terutama di wilayah yang jauh dari sumber air PDAM.
Kondisi ini dirasakan oleh banyak warga, seperti warga yang tinggal di Kelurahan Sungai Pinang. Ia menyatakan bahwa aliran air di rumahnya seringkali tidak stabil. “Kadang air mengalir, kadang mati, dan tidak ada pemberitahuan. Kalau pagi buta, airnya baru nyala, padahal banyak kebutuhan siang hari,” kata Rudi. Menurutnya, tidak stabilnya distribusi air ini membuat warga harus bersiap-siap menampung air saat air mengalir.
Afif menjelaskan bahwa DPRD Kaltim telah menyampaikan keluhan-keluhan warga ini kepada PDAM dan pemerintah kota dengan harapan segera ada langkah konkret yang diambil. “Kami di DPRD berkomitmen untuk terus mendorong PDAM agar memperbaiki distribusi air di Samarinda. Masalah ini menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Selain mendorong perbaikan distribusi, Afif menekankan pentingnya peremajaan jaringan pipa PDAM yang banyak mengalami gangguan teknis. Menurutnya, jaringan pipa yang sudah tua sering kali menjadi penyebab gangguan distribusi air di beberapa wilayah. “Peremajaan pipa ini sangat penting untuk memastikan kualitas distribusi. Kami di DPRD akan terus mengawasi proses ini agar kebutuhan warga benar-benar terpenuhi,” tegasnya.
Keluhan juga disampaikan oleh salah satu warga Kelurahan Karang Anyar, yang merasa terganggu karena aliran air sering mati mendadak, terutama di musim kemarau. “Kami sering merasa khawatir karena airnya bisa mati kapan saja. Kalau lagi kemarau, lebih sering mati lagi. Ini bikin kita was-was, apalagi kalau ada kebutuhan mendesak,” tuturnya dengan nada kecewa.
Afif berharap agar Wali Kota Samarinda memberikan perhatian khusus terhadap masalah distribusi air ini. Ia meminta agar pemerintah kota lebih serius dalam menuntaskan kendala-kendala yang dihadapi PDAM sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan layanan air yang optimal. “Saya berharap pemerintah kota bisa melihat ini sebagai prioritas utama. Kami di DPRD akan terus mendukung dan mengawasi agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapat air bersih,” tambah Afif.
Dukungan DPRD Kaltim ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan dan peremajaan sistem distribusi air di Samarinda. Warga berharap sinergi antara DPRD dan pemerintah kota dapat menghasilkan solusi yang nyata dan berkelanjutan, sehingga kebutuhan air bersih bisa dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. (Adv DPRD Kaltim/Adl).