Liputanborneo.com, Samarinda – Setiap 10 November, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah momen penting untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Namun, Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan hari tersebut lebih dari sekadar ritual kenangan. Ia mengusulkan agar Hari Pahlawan menjadi waktu yang lebih bermakna, dengan menggelorakan semangat nasionalisme melalui tindakan nyata, seperti pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya serentak di seluruh Indonesia pada pukul 10.00 pagi.
Sapto berpendapat, momen ini dapat dijadikan simbolik yang kuat untuk menghormati jasa pahlawan, sekaligus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya rasa cinta tanah air. “Pemutaran lagu Indonesia Raya secara serentak pada pukul 10 pagi di Hari Pahlawan bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga pengingat bagi generasi muda bahwa kita tidak boleh melupakan sejarah dan perjuangan bangsa,” ujarnya.
Lebih jauh, Sapto menggarisbawahi pentingnya menanamkan rasa nasionalisme sejak dini. Ia menekankan bahwa pendidikan formal memang penting, namun tidak cukup jika hanya mengandalkan pelajaran di kelas. “Generasi muda perlu dibekali dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, yang bisa ditumbuhkan lewat kegiatan ekstrakurikuler yang membentuk karakter,” jelas Sapto.
Contoh konkret yang diberikan Sapto adalah kegiatan Pramuka, yang menurutnya telah terbukti efektif dalam mengajarkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan cinta tanah air. “Kegiatan seperti Pramuka seharusnya tetap menjadi bagian wajib dari kurikulum pendidikan di sekolah. Ini adalah cara yang terbukti ampuh dalam membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi,” ujar Sapto.
Ia menambahkan, kegiatan Pramuka atau kegiatan serupa yang mengajarkan nilai kebangsaan akan membantu generasi muda memahami pentingnya persatuan dan gotong royong. “Dengan mengikuti kegiatan seperti ini, mereka akan semakin siap menghadapi tantangan zaman dengan karakter yang kokoh dan rasa cinta tanah air yang mendalam,” tambahnya.
Sapto juga berharap agar pemerintah daerah dan pusat lebih mendukung kebijakan pendidikan yang mencakup pengajaran tentang kebangsaan dan nasionalisme, agar generasi mendatang dapat terus membawa semangat perjuangan pahlawan ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Nasionalisme bukan hanya soal mengenang sejarah, tapi juga tentang bagaimana kita meneruskan semangat itu ke generasi berikutnya,” pungkasnya. (Adv DPRD Kaltim/Adl).