Search
Search
Close this search box.

Darlis Pattalongi: Kurikulum Pendidikan Dasar Harus Mengakar pada Budaya Lokal

Sabtu, 16 November 2024
Foto: Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Darlis Pattalongi.

Liputanborneo.com, Samarinda – Pendidikan dasar di Indonesia membutuhkan kurikulum yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, yang menekankan pentingnya sistem pendidikan yang mencerminkan karakter bangsa.

“Penerapan kurikulum pendidikan dasar di Indonesia sebaiknya mempertimbangkan karakter dan budaya masyarakat lokal. Sistem pendidikan dari negara lain belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita,” ujar Darlis dalam pernyataannya baru-baru ini. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang dapat menjadi pijakan untuk membangun generasi muda yang berintegritas dan berkarakter kuat.

Pendidikan dasar, lanjutnya, harus difokuskan pada pembentukan etika dan moral yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Darlis menjelaskan bahwa pendidikan dasar adalah masa kritis bagi anak-anak untuk memahami nilai-nilai seperti gotong-royong, kesopanan, dan penghormatan terhadap tradisi lokal.

Dengan pendekatan ini, pendidikan dapat menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat. “Pendidikan dasar perlu lebih menitikberatkan pada pembentukan karakter dan mental anak yang sesuai dengan budaya kita. Kompetensi akademis seperti linguistik atau matematika dapat lebih diprioritaskan di tingkat pendidikan berikutnya,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa mengadopsi sistem pendidikan dari luar negeri tanpa menyesuaikannya dengan budaya lokal bisa berdampak buruk pada jati diri anak-anak Indonesia. Darlis menyerukan kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan bangsa. Menurutnya, pendidikan dasar harus menjadi wahana untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia sebagai fondasi masa depan.

“Anak-anak di usia pendidikan dasar membutuhkan landasan moral dan karakter yang kuat. Ini adalah masa kritis di mana mereka harus memahami siapa mereka sebagai bagian dari bangsa yang besar,” tambahnya.

Selain itu, Darlis mengajak semua pihak, termasuk pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan, untuk bekerja sama dalam menciptakan sistem pendidikan yang memperkuat nilai-nilai lokal dan membangun generasi penerus yang siap bersaing secara global dengan identitas yang kokoh. (Adv DPRD Kaltim/Adl).

BERITA LAINNYA