Search

Kolaborasi dan Perencanaan, Kunci Sukses Penanganan Banjir Bontang ala Agus Aras

Rabu, 27 November 2024
Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Agus Aras (Ist)

Liputanborneo.com, SAMARINDA – Penanganan banjir di Bontang memerlukan pendekatan holistik, bukan langkah sporadis, tegas Agus Aras, anggota DPRD Kaltim.

Agus menegaskan bahwa desain penanganan banjir yang menyeluruh sangat penting agar bantuan dari provinsi dan pusat dapat diarahkan secara efektif.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah kota dan pemerintah provinsi menjadi kunci dalam penanganan banjir, terutama di wilayah yang menjadi kewenangan provinsi.

“Selaku anggota Dewan Kaltim dari Dapil VI tentu saya siap berkolaborasi dengan pemerintah kota untuk mengatasi banjir,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh, Agus menyebutkan rencana pembuatan sodetan sungai di Kutai Timur yang bermuara ke Sungai Bontang sebagai salah satu solusi potensial untuk mengurangi risiko banjir.

Namun Agus menegaskan, rencana ini membutuhkan perencanaan matang agar bisa dieksekusi secara optimal.

Selain itu mengungkapkan alokasi bantuan keuangan (Bankeu) dari APBD Kaltim untuk Kota Bontang pada tahun 2025 mencapai Rp 226 miliar. Dana ini akan difokuskan untuk program penanganan banjir di berbagai titik rawan banjir di kota tersebut.

“Mayoritas alokasi Bankeu di Bontang memang untuk penanganan banjir. Mudahan, penerapannya di tahun 2025 lebih baik dan berdampak langsung pada masyarakat,” tuturnya.

Terkait dengan pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) di Desa Suka Rahmat, Agus menyebut proyek ini sebagai salah satu solusi penanganan banjir kiriman dari hulu sungai.

Meskipun perencanaan telah rampung, ia mengakui ada kendala teknis di lapangan yang mengakibatkan proyek ini tertunda.

“Masalahnya, lokasi Bendali masuk dalam kawasan hutan lindung, sehingga menjadi kewenangan kementerian. Mudahan dalam waktu tidak lama bisa terselesaikan,” jelas Agus.
Penulis : Reihan Noor

BERITA LAINNYA