Search

Pemerintah Hentikan Sementara Tambang Nikel Milik Anak Usaha Antam di Raja Ampat, Tunggu Verifikasi Lapangan

Jumat, 6 Juni 2025

Foto : Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia

 

liputanborneo.com, Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menghentikan sementara operasional tambang nikel milik PT Gag Nikel, anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang berada di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Kebijakan ini diambil seiring dengan meningkatnya perhatian publik terhadap dugaan kerusakan lingkungan yang disebabkan aktivitas tambang di kawasan yang dikenal akan kekayaan ekosistem dan keindahan alamnya itu.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

“Saya ingin ada obyektif. Nah, untuk menuju ke sana agar tidak terjadi kesimpangsiuran, maka kami sudah memutuskan lewat Dirjen Minerba untuk status daripada IUP PT Gag yang sekarang lagi mengelola itu kan cuma satu ya, itu kami untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan,” ujar Bahlil.

Ia menjelaskan, meski terdapat lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di kawasan tersebut, hanya PT Gag Nikel yang saat ini masih aktif beroperasi. Perusahaan ini diketahui telah mendapatkan IUP sejak 2017 dan memulai operasi pada 2018, dengan kelengkapan dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

“Jadi teman-teman, IUP di Raja Ampat itu ada beberapa. Mungkin ada lima setelah saya mendapat laporan dari Dirjen (Minerba). Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu yaitu PT Gag Nikel. PT Gag Nikel ini yang punya adalah Antam, BUMN,” jelasnya.

Menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait dugaan aktivitas tambang yang merusak kawasan wisata, Bahlil menegaskan bahwa lokasi tambang PT Gag Nikel tidak berada di Piaynemo, salah satu ikon pariwisata Raja Ampat.

“Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag itu kurang lebih sekitar 30 km sampai dengan 40 km, dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus lindungi,” ujarnya.

Sebagai bagian dari proses verifikasi, Bahlil mengatakan akan melakukan pengecekan langsung ke Pulau Gag dalam kunjungan kerjanya ke Papua Barat Daya, yang juga mencakup pengecekan sumur-sumur minyak dan gas di Sorong, Fak-Fak, dan Bintuni.

“Saya sendiri akan turun tapi mungkin sambil itu saya akan mengecek langsung di lokasi Pulau Gag,” tambahnya.

Langkah penghentian sementara ini menjadi bentuk kehati-hatian pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan keberlanjutan lingkungan, terlebih di wilayah yang sangat sensitif seperti Raja Ampat.


Sumber : https://finance.detik.com/energi/d-7951171/tambang-nikel-anak-usaha-antam-di-raja-ampat-disetop-sementara

Penulis : Rachaddian (dion)

BERITA LAINNYA