Liputanborneo.com, Balikpapan – Pembersihan drainase sepanjang 1.150 meter di Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat, yang baru dilakukan setelah delapan tahun menunjukkan lemahnya pemeliharaan infrastruktur publik. Meski demikian, kerja bakti massal yang melibatkan 185 warga patut diapresiasi sebagai upaya mitigasi bencana.
Kegiatan yang digagas oleh Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kariangau ini menggunakan konsep padat karya berbasis swakelola, melibatkan ibu rumah tangga dan penyandang disabilitas, sehingga memberikan manfaat sosial tambahan.
Seluruh anggaran berasal dari APBD Kota Balikpapan, namun masih perlu pengawasan agar drainase tidak kembali tersumbat dan beban perawatan tidak sepenuhnya jatuh ke warga.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kariangau, Bejo Pawiro Utomo, berharap gotong royong ini tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, melainkan menjadi budaya dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
Pengelolaan drainase yang lebih sistematis dan terencana sangat dibutuhkan agar risiko banjir dapat ditekan secara efektif.