Search

Camat Muara Badak Dukung Hilirisasi: Pabrik Rumput Laut Buka Peluang Ekonomi

Minggu, 7 September 2025
Camat Muara Badak, Arpan

LiputanBorneo, Kutai Kartanegara – Pembangunan pabrik pengolahan rumput laut di Muara Badak kembali menjadi sorotan pemerintah daerah dan pelaku usaha setempat karena potensi besar bagi perekonomian pesisir. Proyek yang digarap Pemkab melalui Disperindag itu memasuki tahap persiapan akhir, termasuk pengadaan mesin dan uji coba operasional. 

Plt Kepala Disperindag menyatakan bahwa progres pembangunan sudah menyelesaikan struktur utama dan kini fokus pada fasilitas penunjang agar pabrik siap beroperasi. “Kami menargetkan pembangun pabrik rumput laut akan rampung pada Desember 2024 ini, sehingga awal 2025 pabrik tersebut dapat dioperasikan,” demikian salah satu pernyataan terkait target operasional dalam liputan sebelumnya. 

Camat Muara Badak, Arpan menyambut baik langkah hilirisasi karena diharapkan memberi nilai tambah bagi hasil panen petani rumput laut. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemkab terhadap potensi budidaya rumput laut di wilayahnya yang telah dikelola oleh puluhan kelompok tani. “Kami bersyukur sekali potensi perikanan ini nanti bisa dimaksimalkan untuk industri hilirnya lewat pembangunan pabrik rumput laut ini,” kata Camat pada salah satu kesempatan publik.

Para petani dan Ketua Pokdakan setempat menilai pabrik akan mengurangi ketergantungan pada tengkulak serta memberi kepastian harga. Dalam laporannya disebut bahwa jumlah kelompok pembudidaya rumput laut mencapai puluhan kelompok dengan luas tambak ribuan hektare, sehingga keberadaan fasilitas pengolahan dinilai strategis. “Dengan pabrik sendiri nelayan rumput laut kita bisa mandiri,” ungkap salah seorang tokoh lokal yang dikutip. 

Pihak teknis proyek menyebutkan tahapan uji coba operasional sedang dilakukan untuk menjamin kelancaran proses pengolahan, termasuk pengujian mesin dan kualitas produk akhir seperti rumput laut powder. Uji coba ini dinilai penting agar saat peresmian, pabrik mampu langsung menyerap hasil panen dan memproduksi barang jadi. “Sekarang kami sedang conditioning atau uji coba pengoperasian pabrik … sebelum peresmian,” tulis salah satu laporan liputan teknis.

Pemerintah daerah juga menyiapkan langkah lanjutan berupa fasilitasi kemitraan dan pelatihan bagi pelaku usaha untuk mengoptimalkan fasilitas pabrik. Harapannya, hilirisasi ini tidak hanya mengubah bentuk komoditas tetapi juga meningkatkan skill dan kapasitas pelaku UMKM lokal. Jika berjalan sesuai rencana, efek pengganda dari pabrik akan menyentuh aspek pemasaran, penyerapan tenaga kerja, dan stabilitas mata pencaharian warga pesisir. 

Kesimpulannya, program hilirisasi rumput laut di Muara Badak dipandang sebagai langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi bagi komunitas pembudidaya. Camat, pelaku pokdakan, dan pejabat Disperindag berharap pabrik dapat dioperasikan penuh sehingga manfaatnya cepat dirasakan masyarakat.

Adv/DiskominfoKukar

BERITA LAINNYA