Liputanborneo.com, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memulai proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2045. Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar di Ruang Bappeda Kukar pada Selasa (16/9/2025). Forum ini menjadi wadah penting untuk merancang arah pembangunan daerah dalam dua dekade ke depan.
Dalam sambutannya, Bupati Aulia menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam penyusunan RPJMD. Ia menilai partisipasi publik, baik dari masyarakat, akademisi, tokoh agama, hingga organisasi kemasyarakatan, akan memperkaya substansi dokumen yang nantinya menjadi pedoman pembangunan Kukar.
“Musrenbang ini bukan hanya sekadar forum formalitas. Saya ingin mendengar masukan dari berbagai pihak agar RPJMD benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat Kukar. Program pembangunan harus menyentuh langsung kepentingan rakyat,” ujar Aulia.
RPJMD yang disusun ini berlandaskan visi kepemimpinan Aulia Rahman Basri bersama Wakil Bupati Rendi Solihin, yakni “Terwujudnya Fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, dan Industri Hijau yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.” Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah target terukur, di antaranya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 5,6% pada 2025 menjadi 7,7% pada 2030, penurunan angka kemiskinan dari 6,9% menjadi 4,8%, penguatan tata kelola pemerintahan dengan fokus pada profesionalisme ASN, pengembangan pendidikan berbasis kearifan lokal, serta pembangunan kewilayahan yang berkeadilan.
Bupati Aulia juga menegaskan bahwa 17 program dedikasi yang ia tawarkan bersama wakilnya saat Pilkada akan tetap dijalankan dan dijadikan fondasi dalam RPJMD. “Janji politik kami kepada masyarakat tidak boleh berhenti pada masa kampanye. Program-program tersebut akan terukur dan harus memberikan manfaat nyata bagi warga Kukar,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menggambarkan pentingnya dokumen RPJMD ini sebagai arah pembangunan daerah. “Ketika RPJMD ini selesai, disahkan oleh DPRD, dan mulai diterapkan, maka dokumen tersebut akan menjadi pedoman atau bisa saya sebut ‘kitab suci’ pembangunan Kutai Kartanegara selama lima tahun ke depan,” katanya.
Musrenbang RPJMD kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua DPRD Kukar Akhmad Yani, Sekretaris Daerah Sunggono, Rektor Universitas Kutai Kartanegara Prof. Ince Raden, pejabat struktural Pemkab Kukar, serta berbagai perwakilan akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa pembangunan Kukar memang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, Pemkab Kukar berharap penyusunan RPJMD 2025-2045 dapat menghasilkan strategi pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, sesuai dengan cita-cita mewujudkan Kukar sebagai pusat pangan, pariwisata, dan industri hijau yang memberi kesejahteraan nyata bagi masyarakatnya. (Adv)