LiputanBorneo, Kutai Kartanegara – UMKM di Kecamatan Sebulu kini menunjukkan perkembangan positif setelah mendapat dukungan dari pemerintah setempat dan Forum Kemitraan Pemerintah (FKP) yang dibina Dispora. Lapangan usaha seperti kuliner dan kerajinan tangan mulai memperoleh pasar lebih luas.
Camat Sebulu, Edy Fachruddin, mengungkapkan bahwa melalui kolaborasi ini pelaku UMKM bisa memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. “Alhamdulillah, dengan terbentuknya FKP, UMKM di Kecamatan kami mulai bangkit. Selama dua hari pelaksanaan acara, perputaran uang di kalangan pelaku UMKM mencapai Rp3 juta per hari,” ujarnya.
Produk-produk lokal juga semakin menarik perhatian konsumen. Produk makanan lokal, kerajinan dari kayu ulin seperti cobek dan piring, bahkan gula aren menjadi unggulan. Banyak pembeli datang dari dalam dan luar kecamatan.
Meski begitu, Edy Fachruddin mencermati bahwa ada beberapa kendala yang harus segera diatasi. Pelaku usaha masih kurang paham mekanisme pengajuan program pembiayaan seperti KUR dan Kredit Idaman; beberapa mengira perlu agunan atau SKTM padahal tidak termasuk persyaratan resmi.
Selain akses pembiayaan, pelatihan menjadi sektor yang harus diperkuat. Walaupun tersedia pelatihan di Balai, masih ada peserta yang tidak menyelesaikan pelatihan karena kurang merasa nyaman. Untuk itu, pemerintah kecamatan berencana memperbaiki sistem pelatihan.
Ke depan, Camat berharap dukungan seperti ini terus berkelanjutan agar UMKM di Sebulu tidak hanya berkembang sesaat, tapi mampu menjadi roda penggerak ekonomi lokal. Dengan pembinaan terus menerus, potensi produk unggulan bisa makin dikenal dan diberdayakan
Adv/DiskominfoKukar