LiputanBorneo, Kutai Kartanegara – Camat Muara Kaman, Barliang, menyatakan siap mengembangkan potensi pertanian dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat. Salah satu langkah pentingnya adalah transformasi Desa Cipari Makmur menjadi Kawasan Pertanian Terintegrasi (KPT) dengan konsep 5A.
Barliang mengatakan bahwa tahap pembentukan KPT sudah dimulai, meskipun belum sepenuhnya selesai. Desa Cipari Makmur telah mulai mengimplementasikan kegiatan pertanian terintegrasi dengan dukungan OPD terkait. “KPT ini hasil kerja sama OPD terkait. Meski belum sepenuhnya terbentuk, aktivitas pertanian di Cipari Makmur sudah berjalan lancar,” kata Barliang Selasa (16/9/2025).
Selain sektor pertanian, UMKM lokal juga menjadi perhatian. Produk seperti kopi, roti balok, dan ikan asin sudah mulai dikenal, bahkan sebagian sudah menembus pasar luar daerah. Namun identitas daerah produk tersebut belum terangkat.
Barliang menyoroti bahwa pemasaran dan branding menjadi tantangan utama. Banyak produk bagus yang dijual dengan merek luar sehingga identitas Muara Kaman kurang tampak. Ia telah mulai mengedukasi pelaku UMKM tentang pentingnya kemasan dan promosi.
Dengan adanya KPT, Camat optimistis bahwa sektor pertanian akan memberikan dampak lebih besar. Mulai dari produksi hingga pengolahan, dan masuknya sektor agroindustri diharapkan menambah nilai tambah produk lokal.
Pelaku UMKM dan petani menyambut baik langkah-langkah tersebut. Mereka menyatakan bahwa fasilitas dan dukungan seperti branding dan akses pasar menjadi angin segar. Dengan dukungan pemerintah kecamatan, UMKM dan pertanian lokal diramaikan dengan inovasi.
Adv/DiskominfoKukar