TENGGARONG – Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya memperkuat peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai ujung tombak pembangunan sektor pertanian. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kukar, Muhammad Taufik, dalam rapat teknis penyuluhan yang digelar di Tenggarong, Selasa (19/8/2025).
Menurut Taufik, penyuluhan memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia mencontohkan capaian swasembada pangan di era 1980-an yang bisa terwujud berkat optimalnya peran penyuluh pertanian. “Konteksnya sekarang berbeda, namun peran penyuluh tetap vital untuk mendampingi petani di lapangan,” ujarnya.
Saat ini Kukar memiliki 127 penyuluh aktif yang terdiri atas 26 tenaga P3K dan sisanya aparatur sipil negara. Jumlah tersebut masih dianggap belum ideal karena harus melayani lebih dari 20 kecamatan dan ratusan desa. Dari data Dinas Pertanian, tercatat 19 balai penyuluhan yang beroperasi, namun sebagian PPL masih harus merangkap di beberapa wilayah akibat keterbatasan tenaga.
Untuk mengatasi kekurangan, Dinas Pertanian juga menggandeng Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS). Mereka merupakan petani muda yang dilatih dan disertifikasi untuk membantu pendampingan di tingkat desa. “Kehadiran PPS sangat membantu meskipun fasilitas yang tersedia masih terbatas,” ungkap Taufik.
Mengutip laman resmi kukarkab.go.id, sektor pertanian masih menjadi penopang utama perekonomian Kukar dengan kontribusi 22,36 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada 2023. Karena itu, keberadaan penyuluh menjadi penting dalam memastikan produktivitas petani terus meningkat.
Rapat teknis yang dihadiri ratusan penyuluh dari seluruh kecamatan ini juga membahas penyelarasan program dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita II dan visi daerah Kukar Idaman Terbaik. Fokus utama adalah modernisasi dan mekanisasi pertanian agar lebih efisien dan berdaya saing.
Taufik menegaskan perlunya kesamaan langkah kerja di seluruh kecamatan. “Kita ingin penyuluhan di setiap daerah memiliki arah yang seragam, sehingga petani benar-benar merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Ia berharap sinergi antara PPL dan PPS dapat memperkuat efektivitas pendampingan di lapangan. Dengan kerja sama tersebut, peningkatan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan petani Kukar diyakini dapat tercapai.
(Adv/DiskominfoKukar)







