Liputanborneo.com, Balikpapan – Kota Balikpapan kembali menunjukkan eksistensinya sebagai kota penyelenggara event nasional. Pada Kamis (24/07/2025), Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) menggelar Seminar dan Lokakarya Nasional ke-5 yang terpusat di kota ini, menghadirkan lebih dari 600 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Semiloka tersebut menjadi forum strategis dalam memperkuat posisi puskesmas sebagai ujung tombak layanan kesehatan nasional. Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Balikpapan sebagai tuan rumah kegiatan nasional ini.
“Kami dari Pemerintah Kota Balikpapan sangat mengapresiasi kegiatan nasional seperti ini. Selain memperkuat sektor kesehatan, juga berdampak pada sektor lain seperti perhotelan, kuliner, wisata, hingga UMKM lokal,” ujarnya.
Bagus juga menegaskan bahwa Balikpapan telah lama dikenal sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dengan kapasitas penyelenggaraan event berskala nasional.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Balikpapan punya fasilitas lengkap untuk menggelar berbagai event nasional. Harapannya, peserta merasa nyaman, hotel-hotel penuh, kuliner kita laris, wisata pun bergerak, dan tentunya masyarakat juga harus ikut andil dalam memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyuarakan pentingnya hasil rekomendasi konkret dari semiloka ini demi perbaikan layanan puskesmas, khususnya di daerah yang masih kekurangan tenaga kesehatan.
“Saya tadi sempat menyinggung hal ini, mudah-mudahan bisa didengar oleh Kementerian Kesehatan. Kita masih kekurangan dokter spesialis dan tenaga kesehatan, baik di Balikpapan maupun wilayah pedalaman di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Tak hanya sektor kesehatan, Bagus turut menyoroti kekurangan tenaga pengajar di wilayah tersebut, meski sarana pendidikan mulai merata.
“Selain kesehatan, sektor pendidikan juga menghadapi tantangan yang sama. Jumlah guru masih kurang, sementara sekolah dan fasilitas sudah mulai tersebar merata. Harus ada langkah konkret,” tambahnya.
Kegiatan Semiloka ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dewan Pakar APKESMI, dan sejumlah tokoh nasional di bidang kesehatan. Sebagian pejabat Kementerian Kesehatan RI juga berpartisipasi secara daring.
Semiloka ini tak hanya menyoroti penguatan kelembagaan puskesmas, namun juga menjadi momentum menyoroti ketimpangan tenaga kesehatan dan guru di daerah, serta memperkuat posisi Balikpapan sebagai poros utama penyelenggara kegiatan nasional. (*)







