Search

Petani di Berau Dapat 155 Ribu Bibit Kakao, Produktivitas Dipacu

Selasa, 12 Agustus 2025
Foto : PT Berau Coal salurkan bantuan bibit unggul tanaman kakao untuk kelompok tani di kampung-kampung Binaan.

Liputanborneo.com, BERAU – Program ini tidak sekadar memberikan bantuan bibit, tetapi juga dirancang untuk mendorong kemandirian petani di berbagai kampung di Kabupaten Berau.

Sejak awal 2025 hingga awal Agustus 2025, perusahaan telah menyalurkan sebanyak 155.368 bibit kakao kepada 343 petani dari kampungPT Berau Coal menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui Program Pengembangan Kakao yang menjadi bagian dari Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).  dampingan yang tersebar di Kecamatan Gunung Tabur, Meraang, KAT Birang, Tasuk, Samburakat, Suaran, Gunung Panjang, Long Lanuk, Merasa, Merancang, Teluk Bayur, Maluang, Nyapa Indah, Sukan Tengah, Labanan Makarti, dan sejumlah kampung lain.

Rahni, petani dari Kampung Sukan Tengah yang menjadi salah satu penerima manfaat, mengaku bantuan dari PT Berau Coal telah memberikan dampak besar. Ia menyebut mendapat lebih dari 1000 bibit kakao, lengkap dengan pupuk, kompos, dolomit, hingga obat tanaman dan bibit tanaman penaung.

Alhamdulillah, bantuan ini benar-benar mendorong kami para petani untuk lebih semangat mengelola kebun, kami berterima kasih kepada Berau Coal atas dukungannya,” ungkapnya.

Community Base Development (CBD) Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan, menjelaskan bahwa program kakao yang dijalankan perusahaan selaras dengan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.

Kami berharap, melalui Program Pengembangan Kakao ini, masyarakat tidak hanya memperoleh sumber penghasilan baru yang berkelanjutan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan melalui penerapan sistem tanam tumpangsari, sebagai bagian dari prinsip agroforestri dengan metode multi klon dan multi crop,” ujarnya.

Lebih jauh, Reza menegaskan program ini tidak berhenti pada distribusi bibit. Dukungan berupa penyediaan kompos, dolomit, serta Sekolah Lapang untuk mendampingi petani dengan praktik pertanian yang baik (Good Agriculture Practice/GAP) juga disiapkan.

Dengan adanya langkah ini, PT Berau Coal berupaya menghadirkan ekosistem pertanian kakao yang berkelanjutan sekaligus membuka ruang bagi petani lokal untuk mandiri dan lebih kompetitif dalam menghadapi tantangan pertanian modern. (*)

***

Sumber : sapos.co.id

Editor : Rachaddian (dion)

BERITA LAINNYA