Search

Pengembangan Peternakan Telur Omega-3 di Loa Duri Ilir Kukar!

Rabu, 10 Juli 2024
Foto: Peternakan Ayam Probiotik Desa Loa Duri Ilir. (Ist)

Liputsnborneo.com, Kutai Kartanegara – Loa Duri Ilir, sebuah desa kecil di Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi contoh nyata bagi pengembangan peternakan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dan secara khusus di Kutai Kartanegara.

Dengan konsep peternakan ayam yang fokus untuk mendapatkan telor omega-3, desa ini pun menjadi sorotan. Pasalnya, ayam-ayam di Loa Duri Ilir tak hanya bertelur, tetapi berperan penting untuk berevolusi menjadi peternakan berkelanjutan.

Kepala Desa Fahri Arsyad memimpin inisiatif ini dengan visi yang jelas, mengintegrasikan teknologi omega-3 probiotik untuk benar-benar meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi telur.

“lebih dari sekadar inovasi. Ini adalah langkah besar menuju masa depan peternakan yang lebih sehat dan efisien,” kata Fahri Arsyad.

Dengan memanfaatkan konsep ini, Loa Duri Ilir berusaha tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, akan tetapi juga menjawab tantangan global dalam penyediaan gizi yang berkualitas.

Kandang-kandang ayam di desa ini telah berubah menjadi tempat yang mendukung produktivitas ayam-ayam ini. Setiap harinya, 900 ekor ayam petelur di Desa Loa Duri Ilir menghasilkan hingga 800 butir telur, dengan setiap telurnya diperkaya dengan omega-3 probiotik, memberikan manfaat kesehatan tambahan.

“Telur kami memiliki keunggulan khusus karena kandungan omega-3 probiotik yang inovatif. Respon pasar sangat positif, dan kami bangga dapat menawarkan produk dengan nilai tambah ini,” terangnya.

Inisiatif ini juga terintegrasi dengan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah, menciptakan kolaborasi antara kebijakan publik dan inovasi lokal.

Program ini dipastikan untuk memungkinkan penerima BLT berpartisipasi dalam produksi, memberdayakan mereka secara ekonomi dan meningkatkan rasa kepemilikan mereka terhadap konsep ini.

Program ketahanan pangan juga menjadi bagian integral dari inisiatif ini. Telur-telur yang tidak terjual diolah untuk memastikan bahwa keluarga peternak tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Ini adalah komitmen desa terhadap kesejahteraan komunitas.

“Dengan potensi ini, Loa Duri Ilir telah menjadi standar baru dalam pengembangan pertanian lokal yang berkelanjutan dan inklusif. Fokus kami adalah pada kesejahteraan dan masa depan yang lebih cerah bagi semua warga,” paparnya.

Kisah Loa Duri Ilir adalah contoh inspiratif bagi desa-desa lain untuk mengikuti konsep ini. Mengingat, setiap desa punya potensi luar biasa yang menanti untuk digali.

“Inovasi, kolaborasi, dan tekad pantang menyerah menjadi kunci mereka membuka gerbang kemajuan dan mengantarkan harapan baru bagi masa depan,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)

BERITA LAINNYA