Liputanborneo.com, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar LPG 3 kilogram di sembilan kecamatan, Minggu (15/6/2025). Langkah ini diambil untuk merespons langsung kelangkaan pasokan gas bersubsidi yang kian sulit ditemukan masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kukar, Sayyid Fathullah, menjelaskan bahwa operasi pasar kali ini digelar di 14 titik tersebar.
“Ada 14 titik operasi pasar di 9 Kecamatan di Kabupaten Kukar yang digelar pada hari Minggu, 15 Juni 2025. Tujuan operasi pasar ini adalah untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kilogram,” katanya.
Operasi ini menyasar masyarakat umum non-Aparatur Sipil Negara (ASN). Warga yang ingin membeli LPG diwajibkan membawa fotokopi KTP sebagai syarat pembelian. Harga LPG yang dijual dalam operasi pasar ini pun mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Harga yang ditetapkan sebesar Rp19 ribu khusus di wilayah terdekat. Untuk daerah terjauh, harga berbeda karena ada ongkos transport seperti yang diatur dalam Peraturan Bupati,” jelas Sayyid Fathullah.
Wilayah yang menjadi titik distribusi meliputi Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Kota Bangun, Muara Kaman, Samboja, Tabang, dan Sangasanga. Titik distribusi dipilih berdasarkan lokasi strategis yang mudah dijangkau warga.
Beberapa lapangan umum dan kantor kelurahan menjadi pusat pendistribusian gas. Seperti di Tenggarong, lokasi pendistribusian digelar di lapangan bola, halaman stadion, dan kantor lurah. Sementara di wilayah lain seperti Kota Bangun, distribusi dilakukan di pelabuhan dan kantor desa.
Operasi pasar ini diharapkan mampu menekan potensi spekulasi harga di tingkat pengecer dan memberi kepastian ketersediaan gas bagi masyarakat. Pemerintah daerah menegaskan akan terus memantau pelaksanaan kegiatan agar LPG bersubsidi benar-benar diterima oleh warga yang membutuhkan.







