Liputanborneo.com, Sangatta – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur memastikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025 berjalan lancar tanpa hambatan signifikan. Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menegaskan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan seluruh kepala sekolah dan operator pendidikan sebelum PPDB dimulai.
“Sebelum PPDB dimulai, saya kumpulkan semua kepala sekolah dan operator, untuk mengetahui kendala dan masalah dalam PPDB,” ucapnya di Sangatta, Jumat (19/7/2025).
Menurut Mulyono, koordinasi menyeluruh telah dilakukan mulai dari jenjang PAUD, TK, SD hingga SMP. Hal ini membuat PPDB tahun ini minim permasalahan terkait kelebihan maupun kekurangan kapasitas.
Namun, pihaknya mencatat terdapat lima SD dan tiga SMP negeri yang mengalami kelebihan pendaftar, khususnya di wilayah padat penduduk seperti Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Solusinya digeser ke sekolah yang lain, tentu pertimbangannya orang tua segala macam gitu,” tuturnya.
Meski terdapat kelebihan rombongan belajar (rombel), keputusan untuk menerima siswa tambahan tetap diambil dengan pertimbangan matang. Mulyono menegaskan bahwa kondisi ini tidak akan memengaruhi dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) maupun sertifikasi guru.
“Artinya mereka bisa memenuhi kapasitas rombongan belajar, enggak kekurangan juga,” ungkapnya.
Jumlah pendaftar pada jenjang SD dan SMP di Kutim disebut stabil, bahkan cenderung menurun karena adanya pemekaran sekolah. Di sisi lain, pemerintah daerah tetap memberikan dukungan terhadap pendidikan swasta.
“Apa yang diberikan oleh pemerintah daerah ke negeri itu juga kita berikan kepada swasta. Nah, tapi di swasta masih bayar misalkan begitu,” lanjutnya.
Mulyono juga menegaskan bahwa pemilihan sekolah menjadi hak penuh orang tua.
“Kalau orang tua mau ke negeri atau swasta masa mau kita larang,” katanya.
Hingga kini, Disdikbud Kutim masih menunggu data final PPDB 2025 yang dijadwalkan rampung pada 31 Agustus 2025.







