Liputanborneo.com, SAMARINDA – Dinas Pariwisata Kalimantan Timur membuktikan bahwa keterbatasan anggaran bukanlah penghalang untuk terus bergerak maju. Pemangkasan anggaran dari Rp82 miliar menjadi sekitar Rp34 miliar di tahun ini memang cukup tajam, namun Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, menegaskan bahwa langkah-langkah efisiensi telah disusun matang agar target pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap tercapai.
“Memang pemangkasan anggaran cukup signifikan, dari tahun lalu sekitar Rp82 miliar kini menjadi sekitar Rp34 miliar. Tapi kami tetap optimis. Ini tidak mengurangi spirit kami untuk mewujudkan Kaltim sukses demi Generasi Emas 2045,” ungkap Ririn, Sabtu (12/4/2025).
Strategi utama Dispar Kaltim adalah memanfaatkan aset dan fasilitas internal semaksimal mungkin. Salah satunya dengan memindahkan pelaksanaan sosialisasi dari hotel ke ruang-ruang milik dinas seperti Kreatif Hub dan auditorium.
“Kegiatan sosialisasi tidak lagi di hotel, kami manfaatkan fasilitas yang ada. Misalnya kalau di Samarinda, peserta dari Samarinda bisa hadir langsung ke Kreatif Hub. Kita punya dua, dan bisa juga pakai ruang auditorium di kantor. Intinya kualitas kegiatan tetap terjaga, hanya strateginya saja yang diubah,” tegasnya.
Efisiensi ini bukan berarti menghentikan kegiatan sepenuhnya. Bahkan, Dispar Kaltim terus membuka ruang kolaborasi agar program-program seperti fam trip dan tabletop meeting tetap bisa berjalan, meski dengan skala yang disesuaikan.
“Untuk infrastruktur destinasi wisata yang terdampak pemangkasan, kami harap bisa didukung oleh perusahaan mitra. Kita punya desa-desa wisata yang perlu penguatan sarana prasarana, ini bisa jadi ladang kolaborasi,” jelasnya.
Kreatif Hub juga akan dimaksimalkan sebagai pusat aktivitas komunitas dan sub sektor ekonomi kreatif. Ruang ini akan menjadi tempat pelatihan, diskusi, hingga showcase hasil karya kreatif anak muda Kaltim.
“Program-program seperti Kreatif Up akan tetap kami jalankan. Komunitas bisa manfaatkan ruang dan fasilitas yang ada untuk meet-up, diskusi, atau showcase. Kita ingin memastikan walau anggaran turun, semangat dan produktivitas tetap naik,” ujarnya.
Menurut Ririn, semua langkah efisiensi tetap disinergikan dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dalam RPJMD terbaru. Fokus pada pengembangan destinasi unggulan dan daya saing tetap dipegang teguh sebagai arah kebijakan utama.
“Kami tetap on track dengan arah pembangunan daerah. Apa pun bentuk penyesuaian yang dilakukan, tujuannya tetap sama: menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar penting Kaltim di masa depan,” pungkas Ririn. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)