Liputanborneo.com, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan geliat positif dalam sektor investasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, mengungkapkan bahwa mayoritas investasi di Benua Etam selama 2024 mengalir deras ke tiga wilayah utama: Kutai Kartanegara (Kukar), Balikpapan, dan Samarinda.
Dalam data BPS terbaru, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat menyumbang 35,72 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim, menjadikannya penopang ekonomi terbesar kedua setelah sektor pertambangan.
“Sumbangsihnya mencapai 29,88 persen dari total PMTB kabupaten/kota se-Kaltim,” ujar Yusniar, Senin (9/6/2025), menyoroti dominasi Kukar sebagai destinasi utama investasi.
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari potensi besar sumber daya alam di Kukar dan keberadaan berbagai proyek strategis nasional yang menjadikan wilayah tersebut magnet bagi para investor.
Balikpapan menempati urutan kedua dengan kontribusi PMTB sebesar 19,32 persen, disusul oleh Samarinda dengan 15,34 persen.
“Ketiganya menjadi poros ekonomi utama Kaltim, didukung juga infrastruktur yang terus berkembang dan aktivitas bisnis yang padat,” lanjutnya.
BPS juga mencatat bahwa seluruh kabupaten/kota di Kaltim mengalami pertumbuhan positif dalam komponen PMTB jika dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan signifikan bahkan terjadi di Penajam Paser Utara (PPU) berkat proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
“PMTB di PPU meroket hingga 64,64 persen. Angka itu menjadi yang tertinggi se-Kaltim,” kata Yusniar.
Sementara itu, Mahakam Ulu mencatat pertumbuhan paling rendah, yaitu 2,55 persen. Kendati demikian, Yusniar menekankan bahwa tren pertumbuhan positif ini tetap menjadi sinyal baik menuju pemerataan pembangunan.
Ia menegaskan bahwa tren investasi yang terus meningkat di Kaltim merupakan bukti bahwa iklim investasi di daerah ini semakin kondusif, ditopang oleh proyek strategis nasional dan aktivitas ekonomi yang berkembang pesat. (*)
Sumber : kaltim.tribunnews.com
Penulis : Rachaddian