Search

PTPP Tampilkan Inovasi Konstruksi IKN di Forum Internasional Jepang, Jadi Sorotan Global

Rabu, 9 Juli 2025
Foto : Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Liputanborneo.com, Internasional – Komitmen Indonesia terhadap efisiensi dan keberlanjutan dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapat pengakuan internasional. PT PP (Persero) Tbk (PTPP), BUMN konstruksi, tampil sebagai pembicara dalam konferensi prestisius International Group for Lean Construction (IGLC) ke-33 yang berlangsung di Osaka dan Kyoto, Jepang, pada 2–6 Juni 2025.

Partisipasi ini menegaskan posisi PTPP sebagai pelaku konstruksi nasional yang berkontribusi aktif dalam diskursus global seputar efisiensi proyek. Dalam ajang tersebut, dua perwakilan PTPP, Rina Asri Aisyah dan Galang Bastiono (Project Manager), hadir dalam semua sesi utama, mulai dari Industry Day, Workshop Day di Osaka yang bertepatan dengan Expo 2025, hingga sesi akademik selama tiga hari di Kyoto University.

Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial. Dua makalah ilmiah yang diajukan PTPP berhasil lolos seleksi ketat dan dipublikasikan dalam Proceeding IGLC-33 yang dapat diakses di situs resmi IGLC.net. Kedua makalah ini membahas pendekatan efisiensi proyek konstruksi berbasis lean.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, memaparkan bahwa makalah pertama berjudul “Simulation of Takt Time Planning, Study Case: Housing in the New Capital City of Indonesia”. Kajian ini menggali pemanfaatan metode Takt Time Planning dalam proyek pembangunan Rusun ASN di kawasan IKN.

Metode tersebut dikembangkan guna menciptakan alur kerja selaras dan meningkatkan efisiensi, terutama di tengah kompleksitas logistik dan keterbatasan sumber daya. Sementara itu, makalah kedua bertajuk Bridging Theory and Practice: Evaluating Lean Construction with Lego Simulations, yang mengevaluasi efektivitas pendekatan Lean Construction menggunakan simulasi proyek berbasis LEGO dan Last Planner System.

Joko menjelaskan, “Hasil analisis statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel biaya menjadi faktor paling sensitif, sementara pengelolaan limbah material memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan efisiensi proyek.”

Partisipasi aktif ini juga menjadi langkah strategis PTPP untuk memperkenalkan wajah baru industri konstruksi Indonesia ke komunitas global yang menaruh perhatian pada pendekatan lean.

Partisipasi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari jajaran manajemen. Ke depan, PTPP berkomitmen terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan praktik konstruksi yang efisien dan berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Joko, disadur dari WartaEkonomi.co.id–Jaringan Suara.com, Selasa, 8 Juli 2025.

Keterlibatan dalam IGLC bukan kali pertama bagi PTPP. Pada 2023, perusahaan juga berpartisipasi dalam IGLC-32 di Lille, Prancis. Konsistensi ini memperkuat posisi PTPP tidak hanya sebagai pelaksana proyek strategis nasional, tetapi juga sebagai pengembang ilmu dan praktik konstruksi global.

Namun di balik progres pembangunan IKN yang kian masif, muncul tantangan sosial yang harus diantisipasi. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), melalui Satpol PP, gencar menindak maraknya praktik prostitusi yang muncul di kawasan sekitar proyek IKN, terutama di Kecamatan Sepaku.

Kepala Satpol PP PPU, Bagenda Ali, menyampaikan, “Kami pantau dan lakukan operasi penertiban praktik prostitusi daring maupun luring di sekitar wilayah IKN,” disadur dari ANTARA, Senin, 7 Juli 2025.

Dalam operasi terakhir, 64 perempuan diduga sebagai PSK berhasil diamankan hanya dalam tiga kali razia. Sebagian besar pelaku berasal dari luar daerah dan menjalankan praktik secara digital dengan menyewa penginapan sebagai lokasi transaksi.

Pelaku prostitusi itu tawarkan jasa dengan harga antara Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu sekali kencan,” ungkap Bagenda.

Satpol PP memberikan pembinaan dan mewajibkan para pelaku untuk meninggalkan wilayah PPU dalam waktu dua hingga tiga hari.

Penanganan praktik prostitusi membutuhkan kerja sama lintas sektor, terutama mengawasi pendatang yang menyewa kamar penginapan tanpa identitas jelas karena masuk kawasan strategis nasional yang harus dijaga dari ancaman degradasi moral dan sosial,” tegas Bagenda. (*)


Sumber : kaltim.suara.com
Editor : Rachaddian

BERITA LAINNYA