Liputanborneo.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat kerja sama dengan sektor pertambangan guna mendorong pemberdayaan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, menegaskan bahwa perusahaan tambang harus menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) secara konkret dan berkelanjutan.
“Program TJSL dan PPM harus menjadi instrumen pembangunan inklusif yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian lingkungan,” kata Bambang saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud ke Kutai Timur, Minggu (20/7/2025), sebagaimana diberitakan Antara.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau aktivitas PT Indexim Coalindo di Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur. Perusahaan ini memamerkan produk-produk UMKM binaan mereka yang merupakan bagian dari implementasi TJSL.
Bambang menyatakan bahwa program pemberdayaan seperti yang dijalankan Indexim bisa menjadi contoh nyata dalam mendukung masyarakat sekaligus menjaga keanekaragaman hayati di daerah pertambangan.
Dinas ESDM Kaltim, menurutnya, juga aktif mendorong keterlibatan publik melalui konsultasi dalam penyusunan Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM).
“Suara masyarakat harus didengar dan dijadikan dasar dalam menyusun program pemberdayaan,” tegas Bambang.
Pemprov Kaltim menekankan bahwa perusahaan tambang harus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan UMKM agar kemandirian lokal dapat tercapai.
