Search

Investor Malaysia dan Danantara Dukung PLTSa Samarinda, Pemkot Cari Solusi Kekurangan Sampah

Sabtu, 2 Agustus 2025
Foto : Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Liputanborneo.com, SAMARINDA – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan terus menunjukkan progres positif. Investor asal Malaysia dan lembaga pembiayaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) siap mendukung pendanaan. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah volume sampah yang belum mencukupi.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan, proyek ini merupakan bagian dari program nasional Waste to Energy sesuai rencana perubahan Perpres 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Samarinda termasuk satu dari 33 kota prioritas dalam tahap awal pembangunan PLTSa.

Syarat minimalnya 1.000 ton sampah per hari, sementara data ril kita baru sekitar 610 ton,” ujarnya usai rapat dengan calon investor dan tim teknis, Selasa (29/7).

Ia mengungkapkan, secara lahan dan regulasi Samarinda telah siap. Pemkot sudah menyiapkan lahan seluas 30 hektare dengan status clean and clear, serta memiliki Perda tentang retribusi kebersihan dan anggaran rutin pengangkutan sampah.

Yang kurang tinggal satu, 400–500 ton sampah lagi. Ini yang sedang dihitung ulang oleh DLH bersama investor dalam satu bulan ke depan,” jelasnya.

Jika volume sampah kota tidak mencukupi, Pemkot membuka opsi kerja sama antar-daerah. Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) disebut potensial karena lokasinya berdekatan.

Andi menambahkan, optimalisasi sampah dari hotel, industri, hingga kapal juga menjadi fokus.

Jadi kita optimalkan dulu dari dalam kota,” tegasnya.

Dukungan Danantara dinilai strategis. Menurut Andi, lembaga tersebut tidak akan mengganggu calon investor.

Danantara hanya sebagai sumber pendanaan dan diharapkan menjembatani komunikasi dengan PLN sebagai pembeli listrik PLTSa, dengan harga Rp 20 per kwh,” ujarnya.

Hitungan final ditargetkan selesai dalam sebulan. Jika seluruh syarat terpenuhi, Samarinda siap masuk tahap groundbreaking.

Dari 33 kota, bisa jadi Samarinda yang paling siap,” tutup Andi Harun optimistis. (*)

***

Sumber : kaltimpost.jawapos.com

Editor : Rachaddian (dion)

BERITA LAINNYA