Portalborneo.or.id, Samarinda – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78 di GOR Kadrie Oening Samarinda mendapat warna istimewa tahun ini. Seorang remaja berusia 16 tahun, Khoirina Alfi S, menjadi sorotan saat dipilih sebagai pembawa baki dalam Upacara Bendera. Kisah inspiratif ini melibatkan siswi dari SMK 4 Balikpapan.
Tak dapat dipungkiri, Khoirina Alfi S, yang akrab disapa Rina, merasakan kejutan luar biasa ketika dipercayakan membawa baki pada momen bersejarah tersebut. Dalam wawancara usai upacara, raut bahagia dan syukur terpancar dari wajahnya.
“Saya benar-benar bersyukur dan tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Bagi saya, makna kemerdekaan benar-benar terwujud saat bendera Merah Putih berkibar di 17 Agustus,” ujarnya dengan tulus.
Perjalanan Rina sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun ini tak hanya menghadirkan tanggung jawab, tetapi juga pengalaman berharga. Salah satunya adalah peluang untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman sejawat dari berbagai penjuru Kalimantan Timur.
“Saya mendapat kesempatan memiliki teman-teman baru dan pengalaman luar biasa. Namun, salah satu tantangan terbesar adalah berdiri di depan Pak Gubernur Kalimantan Timur,” ceritanya sambil tersenyum.
Setelah menunaikan tugas mulia dengan penuh dedikasi, Rina merasa lega dan bahagia. Kegembiraannya semakin melonjak ketika bendera yang dibawanya berkibar dengan gagah.
Mengenai rencana masa depan, Rina berkomitmen untuk melanjutkan pendidikannya di SMK dan meneruskan perjalanan menuju impian sebagai seorang polwan.
Lahir di Balikpapan pada 26 Mei 2007, Rina mengungkapkan bagaimana dia terjerat dalam dunia Paskibraka sejak menginjakkan kaki di bangku SMK.
Kesempatan itu datang ketika dia mendengar tentang seleksi anggota Paskibraka tingkat kota. Meskipun saat itu belum berhasil meraih tiket ke tingkat nasional, dia merasa bersyukur karena dipercaya sebagai pembawa baki untuk upacara peringatan HUT RI.
Pilihan Rina untuk langsung terjun dalam seleksi Paskibraka tingkat kota, meskipun belum memiliki pengalaman sebelumnya, menggambarkan tekad dan semangatnya yang kuat.
Dengan melewati proses latihan panjang selama tiga bulan, seleksi di tingkat kota pada Februari 2023 menjadi salah satu puncak pencapaiannya.
“Perjalanan ini mengajarkan saya begitu banyak hal. Saya bersyukur telah melaluinya,” tambahnya dengan senyum yang penuh kebanggaan.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC).