Kutai Kartanegara – Junaidi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kutai Kartanegara, dengan sikap tegas, membantah tudingan yang menyebut PDI Perjuangan melakukan manipulasi atau kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
“Tidak ada niat dari PDI Perjuangan untuk memanipulasi atau merubah data C1,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul setelah beberapa pihak mengklaim jika PDI Perjuangan melakukan kesalahan dalam penghitungan suara dan mencoba mengelabui hasil pemilu.
Sebab, ada laporan yang menyatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara hasil perhitungan suara dan jumlah yang seharusnya diterima oleh PDI Perjuangan.
Junaidi menegaskan bahwa setiap data C1 yang teridentifikasi keliru akan diidentifikasi dan diverifikasi oleh semua pihak terkait pada rapat pleno di setiap tingkatan.
“Jika ada kesalahan, kan akan diverifikasi, seperti yang terjadi di TPS 01 di Desa ABC, bila ada 3 lembar C1 yang keliru, maka itu pasti akan diperbaiki pada rapat pleno. Oleh karena itu, saya yakin bahwa PDI Perjuangan tidak melakukan kecurangan,” jelasnya.
Junaidi juga menyinggung peran penting saksi partai dalam memverifikasi data yang masuk, dan menekankan jika PDI Perjuangan tidak akan melanggar amanah rakyat.
“Apalagi, kan bukan hanya pelaksana dan pengawas pemilu saja yang menyaksikan, tetapi seluruh saksi partai memainkan peran penting dalam memverifikasi data yang masuk,” tegasnya.
Menurutnya, situasi ini seharusnya dianggap sebagai langkah positif menuju proses Pemilu yang lebih terbuka dan transparan. Pasalnya, seluruh elemen masyarakat bisa mengawal hasil Pemilu secara bersama-sama.
“Saya yakin bahwa dengan adanya kerja sama dari semua pihak, hasil akhir Pemilu 2024 akan sesuai dengan suara rakyat,” katanya.
Sementara itu, Didiek Agung, Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara menegaskan bahwa partai yang telah lama berdiri dan berjuang untuk masyarakat tidak akan melanggar amanah rakyat.
Justru, PDI Perjuangan melakukan berbagai pembenahan internal dan menyaring kader-kader yang memahami ideologi dan prinsip partai.
Didiek juga turut menyinggung mengenai kesalahan dalam penulisan C1, sebenarnya yang mengalami persoalan ini tidak hanya PDI Perjuangan, tetapi terjadi juga oleh beberapa partai lainnya.
Kesalahan ini bisa saja terjadi karena faktor human error atau teknis dalam proses administrasi. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menunggu hasil akhir yang akan diumumkan secara resmi.
“Saya yakin, pihak penyelenggara Pemilu dan semua partai akan bertanggung jawab untuk mengkoreksi segala kesalahan yang terjadi agar hasilnya benar-benar sesuai dengan suara rakyat,” tutupnya.
Dalam kondisi yang sulit ini, PDI Perjuangan berharap agar seluruh elemen masyarakat bisa mendukung dan mengawal hasil Pemilu secara bersama-sama, demi terwujudnya proses pemilu yang lebih terbuka dan transparan.
