Kutai Kartanegara – PDI Perjuangan berhasil meraih kemenangan telak di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, dengan memperoleh sebanyak 18 kursi di parlemen.
Kemenangan ini kata akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Jumansyah, tak hanya karena program dari pemerintah ataupun pemimpinnya. Akan tetapi, juga disebabkan cakapnya pembibitan kader yang dilakukan oleh partai politik.
“PDI Perjuangan dikenal sebagai partai wong cilik, berarti partai yang mewakili orang kecil dan pekerja keras,” katanya.
Dalam Pemilu, ia merasa bahwa kebanyakan pemilih di Kabupaten Kutai Kartanegara itu cenderung memilih berdasarkan figur caleg yang menarik perhatian, bukan berdasarkan ideologi partai.
Contoh dari keberhasilan pembibitan kader yang tepat adalah kemenangan Rahmat Dermawan dan Madina di Kutai Kartanegara. Keduanya berhasil meraih lebih dari lima ribu suara masing-masing, membuktikan bahwa strategi pembibitan tepat dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kemenangan partai.
Demikian, kemenangan PDI Perjuangan di Kutai Kartanegara adalah hasil dari ketepatan dan kualitas figur kader yang ditampilkan, bukan karena alasan lain seperti program pemerintah atau pemimpinnya.
Menanggapi itu, Rahmat Dermawan selaku caleg muda PDI Perjuangan menyampaikan bahwa sebenarnya kemenangan ini berkat peran besar Edi Damansyah-Rendi Solihin. Pasalnya, keduanya telah memudahkan para caleg untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Menurutnya, program-program kerakyatan yang selama ini diluncurkan keduanya selaku Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Program Edi Damansyah dan Rendi Solihin, dinilai tepat sasaran dan tepat guna, sehingga para caleg yang ikut pendampingan juga terkena imbasnya. Bahkan banyak dirasakan masyarakat.
“Program kerakyatan banyak dirasakan, pembangunan infrastruktur juga meningkat drastis, sehingga kami para caleg tidak mengalami kesulitan,” jelasnya.
Rahmat merasa bahwa kehadiran Edi-Rendi dalam PDI Perjuangan telah mempengaruhi perubahan besar terjadi dunia politik lokal, yang mana selama bertahun-tahun, Kutai Kartanegara selalu didominasi oleh Partai Golongan Karya (Golkar).
“Ini merupakan sejarah baru bagi kami, PDI Perjuangan, mengingat pada periode-periode Pemilu sebelumnya selalu didominasi Partai Golkar,” tutupnya.
