Search
Search
Close this search box.

Edi Damansyah Sebut Ilmu Pertanian di Kukar Akan Menjadi Muatan Lokal di Sekolah

Jumat, 15 Maret 2024
Foto: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah.
Foto: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah.

Liputanborneo.com, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berencana menjadikan ilmu pertanian sebagai muatan lokal (mulok) di sekolah.  Pasalnya , rencana ini sudah ada sejak dua tahun lalu.

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah menyampaikan, namun sampai saat sekarang rencana tersebut masih belum mendapat tindak lanjut secara serius. Hal ini mengingat sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar di Kutai Kartanegara dan memiliki jangka panjang.

Sedangka, menurut Edi, sektor Sumber Daya Alam (SDA) mineral yang selama ini menjadi pemasok andalan pasti akan habis. Pihaknya ingin Kutai Kartanegara terus bergantung pada sumber daya mineral, sehingga regenerasi para pelaku pertanian mesti didorong.

“Jadi, upaya yang dianggap konkret, adalah dengan memasukkan ilmu pertanian ke dalam materi muatan lokal pada setiap jenjang di bangku sekolah. Dan saya optimis, kalau konsep ini bisa berjalan,” terangnya kepda wartawan Senin (4/3) kemarin.

Dirinya menilai, sektor tersebut sangat menjanjikan, peluang kerja luas. Kebijakan pemerintah pun sangat memihak terhadap bidang pangan, tinggal regenerasinya.

Ia menjelaskan, bahwa selama ini banyak upaya yang telah dilakukan Pemkab Kutai Kartanegara untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kaltim dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Mulai dari mengoptimalkan lahan pertanian, peternakan serta perikanan hingga menyalurkan bantuan seperti sarana prasarana untuk menunjang produktivitas petani, peternak dan nelayan.

“Upaya tersebut tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, akan tetapi juga menggandeng TNI hingga melibatkan sektor perusahaan swasta dalam pengembangan sektor pertanian,” jelasnya.

Saat ini, Pemkab Kukar tidak hanya berupaya mengoptimalkan petani tradisional menjadi petani modern. Namun juga melakukan regenerasi dari kelompok pemuda tani hingga petani milenial terwujud.

Pihaknya akan terus memberikan edukasi, pemahaman bahwa pertanian tidak identik dengan lumpur. Tetapi sekarang telah beralih ke manajemen dan juga teknologi.

“Kami ingin pembangunan pertanian terus didorong yang awalnya tradisional agar menjadi modern. Karena potensi ini sangat besar, sebab di kukar ini banyak lahan eks tambang yang ekstrem. Kami banyak diskusi dengan Pj Gubernur, dan semangatnya sama,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andalas Putra

BERITA LAINNYA