Liputanborneo.com, Tenggarong – Kutai Kartanegara (Kukar) menjelma mengalami perubahan luar biasa dalam ranah keagamaan di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah. Lebih dari sekadar visi dan retorika, komitmen Edi Damansyah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia terwujud nyata melalui program Kukar Berkah.
Salah satu pilar utama program Kukar Berkah, yaitu program Satu Desa Satu Hafiz, telah membawa dampak signifikan bagi masyarakat. Muhammad Sarli, alumni angkatan 2022 program ini, menjadi bukti nyata transformasi tersebut.
“Dulu saya ragu dan tidak percaya diri terhadap program ini, tapi sekarang saya semangat dan bangga menjadi hafidz,” ungkap Sarli.
Berjalan seiring dengan visi mulia Bupati Edi Damansyah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya, hadirlah program inovatif bernama “Kukar Berkah”.
Program ini membuka gerbang kesempatan bagi generasi muda di desa-desa untuk mendalami dan menghafal Al-Qur’an, menumbuhkan kecintaan mereka terhadap agama dan nilai-nilai luhur Islam.
Visi Edi Damansyah tak berhenti pada pengembangan spiritual semata. Beliau merangkul aspek sosial yang lebih luas, menjadikan para dai dan imam sebagai pilar penting komunitas. Inilah yang mendasari pentingnya program “Dai Masuk Desa”.
M Fathurrosi Habibi, alumni program “Dai Masuk Desa”, mengungkapkan bahwa program ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya.
“Melalui program ini, desa-desa yang sebelumnya kekurangan imam dan penceramah kini memiliki SDM yang mumpuni,” jelasnya.
Program Kukar Berkah pun tak lupa memberikan perhatian besar kepada pondok pesantren. Bantuan sebesar Rp100 juta per pesantren di tahun 2024 telah tersalurkan kepada 54 pesantren.
Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum, Imam Wahyudi, menyatakan kekagumannya terhadap program ini. Beliau bahkan menyebut bahwa program ini membantu meningkatkan kualitas SDM di desa-desa dan memberikan apresiasi kepada para santri.
“Bantuan yang diberikan melalui program ini telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren kami,” ucap Wahyudi.
Seiring dengan peningkatan indikator kinerja yang signifikan, suara-suara dari komunitas pun bergema, menyerukan kelanjutan dari program-program Bupati Edi Damansyah.
Mereka yang telah merasakan dampak langsung dari program ini, menyuarakan pentingnya keberlanjutan dan peningkatan program.
“Sayang sekali ketika ada sebuah program yang bagus, tidak dilanjutkan” tandasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra