Liputanborneo.com, TENGGARONG – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kutai Kartanegara, Maslianawati Edi Damansyah, melakukan tindakan nyata dengan meresmikan acara Parenting yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar pada rangka menciptakan generasi unggul yang bebas dari stunting.
Acara ini diadakan di SDN 003 Loa Kulu pada Selasa (28/5/24) dengan tema “Fasilitasi PAUD-(HI) untuk Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.”
Kegiatan ini semakin semarak dengan penampilan siswi-siswi berbakat seperti Rizti dari SDN 03 Loa Kulu yang menyanyikan lagu “Burung Enggang,” serta Keke dari SDN 17 Loa Kulu dengan lagu “Buah Bolo.” TK Darul Sakinah 01 Loa Kulu juga turut memeriahkan acara dengan penampilannya.
Acara tersebut dihadiri oleh Maria Ester, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ibramsyach, Sekretaris Kecamatan Loa Kulu, serta para Bunda PAUD dari Loa Kulu dan sekitarnya.
Pada sambutannya, Maslianawati menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan pembelajaran bagi para Bunda PAUD di Kecamatan Loa Kulu.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak-anak mereka untuk 15 hingga 20 tahun mendatang.
Menyoroti perubahan peraturan yang memperluas masa emas anak dari 0-6 tahun menjadi 0-8 tahun, Maslianawati mengajak para guru PAUD untuk tetap mendampingi murid-murid mereka selama dua minggu pertama masuk sekolah dasar, untuk membantu anak-anak beradaptasi dengan lingkungan baru.
“Hal ini penting agar anak-anak dapat beradaptasi dengan lingkungan baru tanpa merasa sendirian,” kata Maslianawati.
Maslianawati juga mendorong para Bunda PAUD untuk aktif berkolaborasi dengan posyandu dalam upaya mengatasi stunting. Ia mencontohkan inisiatif terbaru untuk meningkatkan gizi anak-anak melalui konsumsi susu dan telur untuk acara hari kesatuan gerak PKK tingkat kabupaten Kutai Kartanegara.
Maslianawati berharap agar para Bunda PAUD di kecamatan dan desa lebih sering membawa anak-anak mereka ke posyandu, untuk memantau pertumbuhan anak dan mendeteksi dini jika ada kelainan, sehingga pemerintah dapat segera memberikan bantuan yang diperlukan.
“Seandainya ada kelainan akan cepat terdeteksi dan tentunya pemerintah tak akan tinggal diam untuk membantu penanganan,” pungkasnya.(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Reihan Noor