Liputanborneo.com, Kutai Kartanegara – Desa Tani Bakti tak henti-hentinya menunjukkan ambisi besar mereka untuk mengembangkan agrowisata di Kutai Kartanegara, khususnya daerah Kecamatan Loa Janan.
Dikenal dengan Swargo Tani, agrowisata ini memiliki luas area sekitar 5 hektare dengan berbagai fasilitas seperti gazebo, taman yang ada sayurannya, buah-buahan, dan bunga.
Kini, agrowisata tersebut memiliki rencana ambisius untuk menambahkan Greenhouse guna budidaya anggur.
Kepala Desa Tani Bakti, Muhammad Amin, mengungkapkan bahwa proposal untuk pembangunan Greenhouse telah diajukan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tujuan dari pengajuan proposal ini tak lain untuk mengembangkan varietas anggur yang dapat tumbuh subur di daerah tersebut. Dan, pastinya akan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang mengunjungi Swargo Tani.
Walau pada dasarnya, proposal ini telah diserahkan sejak tahun lalu kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara beber Amin, hingga kini masih belum ada kepastian mengenai alokasi anggaran dari APBD Murni.
Dari sudut pandang ekonomi, penambahan Greenhouse di Swargo Tani diharapkan dapat meningkatkan popularitas destinasi di wilayah tersebut dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah menunggu kepastian anggaran dari pemerintah daerah. Amin berharap, tahun ini akan ada anggaran yang dialokasikan dalam APBD Murni untuk merealisasikan proyek tersebut.
“Semoga tahun ini akan ada anggaran yang dialokasikan dalam APBD Murni,” harapnya.
Inisiatif ini mencerminkan upaya Desa Tani Bakti untuk terus berinovasi dan menciptakan daya tarik baru dalam sektor agrowisata.
Greenhouse yang direncanakan ini dipastikan bakal benar-benar memungkinkan pengunjung untuk menikmati buah anggur yang bukan buah musiman dan merasakan pengalaman memetik anggur langsung dari pohonnya kapan saja.
Ambisi Desa Tani Bakti menunjukkan tekad mereka untuk benar-benar menjadikan Swargo Tani sebagai ikon baru dalam agrowisata di Kalimantan Timur (Kaltim).
Harapan masyarakat setempat dan pengelola agrowisata, rencana ini dapat segera terwujud, sehingga inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan untuk mencapai sebuah keberhasilan. (Adv/DiskominfoKukar)