TENGGARONG – Dewi Lolita, guru honorer sekaligus pemandu wisata dari Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, memiliki misi memperkenalkan potensi wisata desanya ke dunia luar. Menurutnya, Tabang adalah surga tersembunyi yang perlu diungkap.
Lolita, yang mengajar di SMPN 11 Tabang Desa Sungai Lunuk, merasa perlu mengenalkan Tabang kepada wisatawan lokal dan mancanegara. Usahanya membuahkan hasil, dengan wisatawan dari Malaysia dan Singapura rutin berkunjung dalam dua tahun terakhir.
“Sudah hampir dua tahun terakhir ini, banyak wisatawan Malaysia dan Singapura yang saya layani berwisata di Tabang, kecamatan terjauh di Kukar,” ungkapnya.
Para wisatawan ini datang untuk memancing di sungai Tabang yang masih alami, mencari ikan dewa atau master fish. Promosi yang dilakukan Lolita saat event perkumpulan pemandu wisata di Bali tiga tahun lalu berhasil menarik minat wisatawan dari negeri jiran.
“Di situlah saya gencar mempromosikan Tabang di hadapan para wisatawan asing sehingga membuat wisatawan Malaysia dan Singapura rutin ke Tabang. Memang untuk wisatawan bule belum ada yang ke sana, lebih banyak dari dua negara tersebut,” katanya.
Lolita menjelaskan bahwa biaya perjalanan ke Tabang fleksibel, tergantung pada apakah wisatawan menggunakan jasa jemput dari Kota Balikpapan atau langsung datang sendiri ke Tabang.
“Sempat tujuh orang wisatawan kami pandu untuk mancing di dua spot. Lokasi pertama ada di Desa Muara Belinau, satu lokasi lagi masuk di dua desa, Muara Kebaq dan Muara Salung. Dengan total biaya transportasi, konsumsi dan penginapan sebesar Rp 17 juta,” ungkapnya.
Terdapat 19 desa di Tabang dengan berbagai potensi wisata, seperti air terjun Sido Mulyo, wisata air negeri di atas awan, gunung babi, taman anggrek Muara Belinau, serta pemandian air panas.
“Tolong Pemkab Kukar bina kami agar obyek wisata desa yang ada di Tabang semakin bergeliat,” pintanya. Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih untuk mengembangkan potensi wisata di desanya.