Liputanborneo.com, TENGGARONG – Sebanyak 60 loyang cenil disajikan dalam Festival Cenil yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kota Bangun III untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) desa yang ke-41.
Festival Cenil menjadi puncak perayaan HUT Desa Kota Bangun III yang berada di Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Rangkaian perayaan HUT desa dimulai sejak 29 April, dibuka dengan acara Kota Bangun Berselawat bersama Ustaz Fathull Amin. Setelah itu, rangkaian acara HUT dilanjutkan dengan turnamen mini soccer, lomba bertutur atau mendongeng, dan lomba mewarnai.
Pada puncak perayaan Sabtu (11/5/2024), Festival Cenil dirangkaikan dengan bazar UMKM, bazar perpustakaan, pertunjukan kesenian kuda lumping, dan turnamen voli.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menjelaskan bahwa cenil merupakan makanan nusantara yang tidak hanya berasal dari Jawa. Menurutnya, makanan berbahan dasar singkong ini juga banyak ditemui di Kukar.
“Festival cenil ini bertujuan untuk mengembangkan UMKM di Desa Kota Bangun III serta melestarikan cenil di Kukar dan menarik wisatawan,” ujar Lilik.
Lilik juga menyampaikan bahwa warga Desa Kota Bangun III bersemangat membuat cenil untuk ditampilkan, tidak hanya untuk dimakan, tetapi juga untuk dilombakan antar RT.
Desa Kota Bangun III memiliki 21 RT, dan selain RT, lembaga kemasyarakatan juga turut berpartisipasi menyajikan cenil.
Lebih lanjut, Lilik menambahkan bahwa Festival Cenil telah menjadi ikon Desa Kota Bangun III yang mampu menarik minat wisatawan dan memiliki makna tersendiri bagi desa tersebut. Cenil sebagai salah satu makanan khas Jawa Tengah dimaknai dengan filosofi persaudaraan oleh warga Desa Kota Bangun III.
“Rasa cenil yang manis, kenyal, lengket, dan berwarna-warni melambangkan kebersamaan dan persaudaraan. Persaudaraan ini diharapkan dapat menciptakan kehidupan masyarakat desa yang lebih harmonis, indah, dan menyenangkan,” jelasnya.
Penulis : Reihan Noor