Liputanborneo.com, SAMARINDA – Peninjauan Terowongan Selili menjadi salah satu agenda utama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan kerja ke Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (12/2).
Terowongan yang membentang sepanjang 700 meter ini menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap, dan tercatat sebagai terowongan pertama di Indonesia yang dibangun dengan dana APBD.
Menggunakan skema Multi Years Contract, proyek ini menelan anggaran Rp 395 miliar dan digarap oleh Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Pembangunan Terowongan Selili diharapkan menjadi solusi utama bagi kemacetan di kawasan Gunung Manggah, Kecamatan Sambutan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan kepadatan kendaraan.
Selain meninjau proyek infrastruktur ini, Wapres Gibran juga dijadwalkan mengunjungi Puskesmas Remaja serta Gelanggang Olahraga (GOR) Segiri, sebagai bagian dari rangkaian kegiatannya di Kalimantan Timur.
Di sisi lain, kehadiran Wapres di Samarinda menjadi perhatian tersendiri bagi anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim. Menurutnya, pembangunan infrastruktur berskala besar seharusnya tidak hanya bergantung pada APBD, melainkan juga didukung oleh pendanaan dari pemerintah pusat.
“Bagaimanapun proyek itu sudah berjalan dan dijanjikan sebagai solusi untuk mengurai kemacetan. Kalau berfungsi maksimal, tentu kita apresiasi. Tapi dengan kehadiran Wapres, ini kesempatan bagi Pak Wali Kota untuk melobi dukungan pendanaan pusat,” ujar Abdul Rohim, Selasa (11/2).
Menurutnya, keberhasilan proyek ini bisa menjadi modal penting bagi Samarinda dalam mengajukan pendanaan untuk proyek infrastruktur lainnya.
“Ini lho, Pak, kami mampu membangun terowongan dengan APBD. Apalagi kalau didukung oleh negara. Pak Wali Kota punya banyak rencana besar, dan ini kesempatan untuk mendapatkan bantuan pembiayaan,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi III DPRD Samarinda berencana melakukan tinjauan langsung ke Terowongan Selili pada pertengahan bulan ini, guna memastikan progres dan efektivitas proyek sebelum mulai dioperasikan secara penuh. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)