Search

Program Kelana dan Perawan RT: Fondasi Kuat Penanggulangan Bencana di Kota Bontang

Jumat, 5 Juli 2024
DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke kantor BPBD Kota Bontang, Jumat (5/7/2024).
DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke kantor BPBD Kota Bontang, Jumat (5/7/2024).

Bontang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dirasa memiliki dedikasi tinggi dalam penanggulangan bencana di Kota Bontang. Hal itu mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Golkar, Sarkowi V Zahry.

Saat berkunjungan ke kantor BPBD Bontang pada Jumat (5/7/2024), Sarkowi menegaskan pentingnya implementasi dua program kunci: Kelana dan Perawan RT.

Kelana, singkatan dari Kelurahan Tanggap Bencana, dan Perawan RT, yang mengacu pada Peta Rawan Bencana di tingkat rukun tetangga (RT), dianggapnya sebagai langkah strategis dalam memitigasi bencana.

“Ini contoh konkret BPBD Kota Bontang. Sudah punya Kelana dan Perawan RT yang sangat penting,” ujar Sarkowi.

Menurutnya, kedua program ini bukan sekadar instrumen administratif yang hanya berakhir pada peraturan daerah (Perda) tentang Sistem Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kelana dan Perawan RT diharapkan menjadi pondasi kuat dalam upaya mitigasi dan respons cepat terhadap bencana, dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan karakteristik daerah.

DPRD Provinsi Kaltim tengah menggodok Ranperda itu untuk memastikan implementasi yang tepat dan efektif di tingkat daerah.

“Substansi dan eksistensi dari Ranperda ini sangat penting bagi keberhasilan sistem penanggulangan bencana di Kaltim,” tambahnya.

Sarkowi juga menyoroti kompleksitas sistem penanggulangan bencana Karhutla yang meliputi berbagai dimensi, termasuk aspek hukum dan kemanusiaan.

Dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, ia menekankan pentingnya peran Gubernur dalam menyusun atau memperbarui Perda yang sudah ada untuk menjawab dinamika dan tantangan yang muncul.

Harapannya, dengan adanya Perda baru ini, akan tercipta sistem penanggulangan Karhutla yang lebih komprehensif, terpadu, dan terintegrasi baik secara vertikal maupun horisontal.

BPBD Bontang diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai komando penanggulangan bencana di setiap tingkatan, dengan dukungan penuh dari kepala daerah untuk peningkatan anggaran, sarana prasarana, kapasitas personel, dan pembentukan forum multistakeholder peduli bencana di setiap wilayah.

Kunjungan Sarkowi V Zahry tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus meningkatkan kesiapan dan respons terhadap bencana di Kota Bontang, yang menjadi salah satu prioritas utama dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

BERITA LAINNYA