Kutai Kartanegara – PDI Perjuangan, partai politik terkemuka di Indonesia baru-baru ini menerima kabar miring soal isu kecurangan terhadap penggelembungan suara di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kejadian ini bermula saat adanya laporan kecurangan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), khususnya di Kecamatan Muara Wis dan Muara Kaman. Yang mana, beberapa laporan menyatakan adanya ketidakcocokan antara hasil perhitungan suara dan jumlah yang seharusnya diterima PDI Perjuangan.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun menyatakan bahwa penggelembungan suara tersebut tidak benar dan kemungkinan disebabkan oleh kesalahan manusia.
“Tudingan kecurangan oleh PDI Perjuangan dalam pemilu, menurut saya tidak benar. Biasanya itu human error. Apalagi TPS kita itu kasihan, mereka kerja dari pagi hingga pagi, malah dituduh penggelembungan suara dan bermain curang, saya tidak mau berspekulasi seperti itu,” katanya.
Kendati begitu, ia membeberkan bahwa ada proses perbaikan yang akan dilakukan oleh pihak terkait. Diantaranya, ada pleno PPK, setelah itu dilanjutkan dengan pleno di kabupaten, provinsi hingga ke pusat.
“PDI Perjuangan memaksimalkan upaya untuk menang dalam Pemilu 2024. Namun, memang keputusan akhir tetap berada di tangan rakyat,” tuturnya.
Pria kelahiran Jember ini menyampaikan permohonan kepada masyarakat untuk bersabar selama proses masih berlangsung karena belum ada keputusan final dan masih ada kemungkinan terjadinya putaran kedua.
“Karena ini belum final, jadi masih memungkinkan untuk terjadi putaran kedua. Masih panjang prosesnya mohon rakyat untuk bersama-sama bersabar,” tutupnya.