Liputanborneo.com, BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sukses mencatatkan prestasi gemilang dengan memborong 11 penghargaan di ajang Indonesia Green Award (IGA) 2025. Tak hanya itu, perusahaan ini juga meraih predikat Best of The Best, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam menjaga lingkungan dan menerapkan prinsip keberlanjutan.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah buah dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan dan inovasi berkelanjutan.
“Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kepemimpinan perusahaan dalam inovasi lingkungan, tetapi juga upaya strategis Pupuk Kaltim dalam mengedepankan pendekatan strategis dan kolaboratif untuk menjadi pelopor keberlanjutan di Indonesia,” ujar Teguh, Rabu (22/1/2025).
Pupuk Kaltim menjalankan program keberlanjutan berbasis Environment, Social, and Governance (ESG) yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dalam setiap lini operasionalnya. Salah satu upaya utama adalah penghitungan jejak karbon melalui Life Cycle Assessment (LCA), yang memungkinkan perusahaan mengidentifikasi area pengurangan emisi dan meningkatkan efisiensi energi.
Selain itu, program Community Forest yang digagas Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 10 juta pohon pada tahun 2030, sebagai langkah rehabilitasi lahan tidak produktif agar kembali memiliki manfaat ekologis dan ekonomi.
Dalam upaya konservasi, Pupuk Kaltim juga mengembangkan Ecowisata Mangrove Telok Bangko, yang mengintegrasikan perlindungan ekosistem mangrove dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
“Hal ini juga untuk meningkatkan daya dukung lahan dari sebelumnya tidak produktif untuk dimanfaatkan kembali agar menghasilkan,” terang Teguh.
Untuk mendukung efisiensi energi, Pupuk Kaltim menerapkan teknologi Megaclean di Utility Pabrik-2, yang berfokus pada pengurangan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca.
Dari sisi pengelolaan limbah, perusahaan memanfaatkan Bottom Ash sebagai media terumbu buatan, yang tidak hanya mengurangi limbah industri tetapi juga meningkatkan keanekaragaman hayati di perairan sekitar.
Pupuk Kaltim juga menjalankan program MUDAH Kelola Sampah, yang mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah plastik berbasis teknologi daur ulang. Program ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran plastik secara lebih efektif.
Di bidang transportasi, perusahaan memperkenalkan GREEN GEAR, sebuah inisiatif pemanfaatan energi terbarukan untuk kendaraan listrik operasional, yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Selain itu, program PKT BISA (Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera) juga menjadi bukti keseriusan Pupuk Kaltim dalam membantu petani mengadopsi metode pertanian ramah lingkungan guna menghadapi dampak perubahan iklim.
“Sehingga pemanfaatan teknologi pun dimaksimalkan sebagai bentuk nilai tambah bagi program lingkungan yang digagas Pupuk Kaltim,” tambah Teguh.
Dengan berbagai inovasi tersebut, Pupuk Kaltim terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri hijau di Indonesia.
“Makanya setiap program yang digagas selaras dengan langkah keberlanjutan, sebagai wujud implementasi prinsip ESG yang diusung Pupuk Kaltim. Dan hal ini akan terus kami maksimalkan ke depannya,” tutup Teguh. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)