Liputanborneo.com, BALIKPAPAN – Kekecewaan melanda warga Balikpapan setelah akses jalan alternatif dari Perumahan Wika menuju Balikpapan Baru (BB) kembali ditutup, hanya 11 hari setelah diresmikan. Jembatan Tamansari Bukit Mutiara I Wika, yang sebelumnya dibuka pada Senin, 20 Januari 2025, kini tidak bisa digunakan lagi sejak Jumat, 31 Januari 2025. Penutupan ini dilakukan selama 14 hari, menunggu hasil investigasi dan kajian jalan masuk kendaraan roda dua dan roda empat menuju Komplek Praja Bhakti Perum Pemda.
Sejumlah warga mempertanyakan alasan di balik keputusan ini. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewa karena akses jalan yang seharusnya membantu mobilitas masyarakat justru ditutup begitu cepat setelah diresmikan.
“Mengenai jalan ini, ya kita juga sebagai masyarakat mempertanyakan, kenapa sih harus ditutup. Ada apa di dalam?” ungkapnya saat berusaha melintas, tetapi harus berbalik arah karena jalan sudah ditutup.
Ia juga menyoroti fakta bahwa pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBD, yang notabene berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
“Kan ini waktu bikin jalanan pake uang pajak, padahal kita juga bayar pajak mobil dan pajak yang lainnya, kita boleh dong lewat situ,” tegasnya.
Keberadaan jembatan tersebut sebelumnya disambut baik karena dapat mengurangi kemacetan di beberapa titik. Namun, harapan itu pupus dengan adanya kebijakan penutupan yang dianggap mendadak.
“Kenapa enggak boleh (lewat), kan aneh gitu. Kemarin sempat dibuka, kami juga melihat, ‘oh dibuka’ lumayan bisa mengurai kemacetan,” tuturnya.
Kini, jembatan yang diharapkan menjadi solusi justru menimbulkan kebingungan di kalangan warga. Mereka mempertanyakan apakah nantinya jembatan ini benar-benar akan dibuka kembali atau malah akan ada penutupan susulan di kemudian hari.
“Kita kecewa sekali dan bukan saya saja yang kecewa pasti ada banyak warga (yang kecewa),” ujarnya.
Sebagai warga yang ikut berkontribusi melalui pembayaran pajak, ia berharap agar akses jalan ini segera dibuka kembali dan tidak dijadikan polemik berkepanjangan.
“Ya harapannya segera dibuka, jangan nanti dibuka lalu ditutup lagi, ini sama saja dibikin mainan masyarakat,” tutupnya. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)