Tenggarong – Kembali, Pesta Laut Pesisir meriahkan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Acara yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ritual adat budaya masyarakat setempat ini mengusung tema “Pesisir Nusantara 2024”.
Salah satu momen menarik adalah keterlibatan aktif Wabup Rendi Solihin dalam rangkaian acara. Ia mengaku terkesan dengan antusiasme masyarakat yang tak terbendung ketika menyambut Pesta Laut Pesisir. Bahkan, ia tak ragu untuk turut serta selama ritual belimbur dan merasakan sendiri semangat yang terpancar dari kegiatan ini.
“Antusias masyarakat luar biasa, ini mirip dengan sedekah bumi. Saya juga tadi terkena lemparan air ketika berlimbur,” ucap Rendi Solihin.
Ketua Adat Pesta Laut, Asnawi mengatakan, bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda rutin sejak tahun 2018 dan menjadi wujud syukur atas hasil tangkapan nelayan serta sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Ini tanda syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hasil tangkapan nelayan dan sesajen lainnya kita larungkan kembali ke laut,” ujarnya.
Ritual belimbur juga menjadi bagian penting dari acara ini. Dengan saling melempar air, masyarakat berharap membersihkan diri dari energi negatif. Asnawi juga menyampaikan harapannya agar nelayan semakin dimudahkan saat mencari rezeki.
“Harapan kami, nelayan semakin diberikan kemudahan tatkala mencari rezeki, dan terima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah menggelar kegiatan sangat meriah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wabup Rendi Solihin menegaskan bahwa Pesta Laut Pesisir akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara seraya menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Ini merupakan yang kelima kalinya digelar oleh Pemda, Insya Allah kita akan gelar rutin setiap tahunnya,” tandasnya.
Sementara itu, kemeriahan Pesta Laut “Pesisir Nusantara 2024” masih berlanjut hingga Rabu (6/3/2024). Acara akan semakin meriah dengan adanya bazar UMKM dan penampilan dari sejumlah artis ternama Tanah Air, seperti Ghea Youbi, Caca Handika, dan Guyon Waton.
Dengan demikian, Pesta Laut Pesisir tidak hanya menjadi perayaan adat lokal, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat kebersamaan antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku seni dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal yang kaya akan nilai dan tradisi.
penulis : Reihan Noor