Search
Search
Close this search box.

Kebut-kebutan Lawan Fuso, Distanak Kukar Kerahkan Aramada Selamatkan Sawah Retak

Selasa, 2 April 2024
Foto : Ilustrasi persawahan Kukar yang retak. (Istimewa)
Foto : Ilustrasi persawahan Kukar yang retak. (Istimewa)

TENGGARONG – Musim kemarau panjang bikin sawah di Kutai Kartanegara (Kukar) terancam gagal panen. Tanah sawah yang mengering dan retak-retak jadi pemandangan yang bikin petani ketar-ketir.

Tak tinggal diam, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar langsung tancap gas cari solusi. Mereka fokus menyelamatkan tanaman padi yang lagi asyik-asyiknya bunting alias memasuki fase pembuahan.

“Sekarang lagi fokus gimana menyelamatkan tanaman yang lagi mau bunting,” jelas Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, dikutip Senin (1/4/2024).

Taufik menjelaskan, bahaya kekeringan di fase pembuahan ini tak main-main. Suplai air yang cukup jadi kebutuhan mutlak agar bulir padi bisa tumbuh dan berisi maksimal. Kalau enggak, gagal panen alias fuso siap-siap menghantui.

“Kita udah identifikasi ada beberapa lokasi yang rawan fuso. Makanya lagi gerak cepat cari solusi,” ucapnya.

Upaya penyelamatan yang dilakukan Distanak Kukar terbilang unik. Mereka berencana menggelar ‘siram massal’ sawah yang kering kerontang. Caranya, dengan mencari sumber air terdekat lalu dialirkan ke sawah yang butuh ‘minum’.

“Kita lagi identifikasi sumber air di sekitar area yang terdampak. Nanti sawahnya dibantu pake pompanisasi supaya bisa terairi lagi,” tuturnya.

Distanak Kukar menegaskan komitmen mereka untuk mengatasi persoalan kekeringan dan mengamankan panen padi para petani. Harapannya, langkah ini bisa menjaga ketahanan pangan di Kukar.

Meskipun belum ada detail luas lahan terdampak, jumlah petani terdampak, maupun perkiraan kerugian akibat kekeringan, berharap Distanak Kukar tak cuma fokus jangka pendek.

“Pikir-pikir soal solusi jangka panjang juga penting. Misalnya, mendorong para petani beralih ke sistem irigasi yang lebih irit dan antisipasi kemarau. Ini bisa jadi langkah jitu biar ke depan petani bisa lebih tenang menghadapi musim kemarau,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)

BERITA LAINNYA