Liputanborneo.com, TENGGARONG – Solong Pinang Abang adalah salah satu wisata Hutan Anggrek dengan luas 400 hektare yang diberi nama oleh masyarakat Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala Desa Kahala, Mahlani menyampaikan, wisata hutan anggrek tersebut telah ditetapkan sebagai Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dan sudah dibuka, akan tetapi saat ini eisata tersebut hanya untuk warga lokal atau setempat.
“Wisata hutan anggrek ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan, hanya saja masih ada kendala untuk mengembangkannya seperti fasilitas jalan yang belum memadai,” kata Mahlani.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Hutan Anggrek harus melewati transportasi air. Sehingga, dirinya berharap pemerintah bisa membangunkan jalan darat agar potensi tersebut bisa dijadikan tempat pariwisata serta penelitian.
“Harapan kami dari Pemdes Kahala, bisa secepatnya memperbaiki fasilitas jalan darat menuju ke danau yang terhubung pada salah satu jalan poros dari Kahala menuju Desa Lamin Pulut, juga dibangun pelabuhan atau dermaga,” jelasnya.
“Dengan begitu para wisatawan yang berkunjung bisa melihat langsung pemandangan yang indah disepanjang jalan persawahan, danau, dan anggrek,” tambahnya.
Dikembangkannya wisata tersebut, dapat menambah Pendapatan Asli Desa (PADes). Kemudian, ada potensi lain juga yang bisa dikembangkan di Desa Kahala yaitu dari sektor pertanian, dan perikanan.
“Dari ketiga potensi sektor tersebut kami harap bisa dilirik oleh pemerintah kabupaten. Karena pembangunan desa ini masih terpaku pada dana desa dan bantuan keuangan yang masih terlalu kecil. Jika kabupaten bisa menopang dananya mungkin pembangunannya akan lebih cepat,” pungkasnya. (Adv/BAP/Disparkukar)