Liputanborneo.com, Tenggarong – Pokdarwis Danau Siran, Desa Muara Siran, terus berupaya mengembangkan destinasi wisata yang mereka kelola. Terletak di pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), desa ini menawarkan berbagai keindahan, termasuk danau seluas hampir 9 ribu hektar yang kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Danau tersebut dikelilingi oleh hutan gambut dan beragam flora yang menyerupai keindahan wisata Raja Ampat.
Ketua Pokdarwis Danau Siran, Heri Fadli, menjelaskan bahwa pengembangan lokasi wisata dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan sarana, penambahan fasilitas, dan upaya promosi.
Meskipun kunjungan wisata sempat terhenti akibat kemarau panjang pada tahun sebelumnya, namun kini kunjungan tersebut mulai meningkat.
Heri juga menjelaskan bahwa tersedia berbagai paket wisata yang melibatkan penginapan atau homestay yang disediakan oleh warga setempat.
Paket-paket tersebut mencakup pemandangan danau serta aktivitas seperti bermain canoe di hutan gambut, menciptakan suasana yang tenang seperti di Raja Ampat.
Tarif yang ditetapkan bervariasi tergantung pada paket yang dipilih, dengan tambahan opsi transportasi bagi pengunjung.
Heri juga menyoroti kesulitan akses menuju lokasi wisata, yang saat ini masih terbatas. Meskipun daya tarik destinasi wisata sangat tinggi dan berpotensi untuk meningkatkan perekonomian lokal, namun akses jalan yang sulit membuat biaya wisata menjadi mahal.
Oleh karena itu, Pokdarwis Danau Siran meminta dukungan untuk pembangunan akses jalan yang lebih baik, terutama dari Bukit Jering ke lokasi mereka.
Hal ini diharapkan dapat memperbaiki konektivitas antar desa dan mempermudah akses wisatawan ke destinasi mereka.
Penulis : Reihan Noor
