Search

Andi Harun Paparkan Konsep 3 Cities Connected dalam Forum Internasional WWF di Bali

Minggu, 26 Mei 2024
Di panggung megah World Water Forum (WWF) ke-10 yang terselenggara pada Rabu (22/5/2024) di Bali, Andi Harun, Wali Kota Samarinda.
Di panggung megah World Water Forum (WWF) ke-10 yang terselenggara pada Rabu (22/5/2024) di Bali, Andi Harun, Wali Kota Samarinda.

Bali – Wali Kota Andi Harun memaparkan visi ambisius pembangunan kawasan terintegrasi yang disebut ‘3 Cities Connected’ Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam forum World Water Forum (WWF) ke-10 pada Rabu kemarin (22/5/2024) di Nusa Dua, Bali.

Nantinya, konsep yang diusung ini bakalan menghubungkan IKN Nusantara dengan kota Balikpapan dan Samarinda agar terintegrasi dengan baik dan saling mendukung. Pastinya, bertujuan agar pembangunan lebih merata. Sehingga, pertumbuhan ekonomi di Bumi Etam dapat terjadi secara berkelanjutan.

“Kami (Pemerintah Indonesia) tidak hanya fokus pada satu kota, namun kami ingin menciptakan ‘3 Cities Connected’, terdiri dari IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda, yang terintegrasi dengan baik dan saling mendukung,” tuturnya.

Dengan mengusung tema ‘Water for Shared Prosperity’, forum WWF ke-10 ini berhasil mengumpulkan para pemimpin dari berbagai negara, organisasi internasional, dan sektor swasta untuk membahas pentingnya air sebagai sumber daya esensial bagi kehidupan manusia serta pembangunan berkelanjutan.

Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang turut hadir sebagai pembicara, menyoroti bahwa akses terhadap air harus dianggap sebagai hak asasi manusia yang mestinya dapat terpenuhi secara adil dan transparan.

“Kami ingin menciptakan ‘3 Cities Connected’ yang terdiri dari IKN Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda, yang terintegrasi dengan baik dan saling mendukung,” papar Andi Harun dalam pidatonya.

Tak hanya itu, ia juga turut menggarisbawahi pentingnya pengelolaan air yang lebih efektif sebagai bagian integral dari pembangunan ini. Menurut dia, manajemen air, akses yang berkeadilan, dan mitigasi krisis air adalah isu-isu penting yang harus menjadi perhatian utama.

Ia menekankan bahwa kerja sama global dan kebijakan pemerintah lokal yang transparan sangat penting untuk memastikan agar semua orang memiliki akses terhadap air bersih.

Lebih lanjut, Andi Harun jug menempatkan perhatian serius terhadap isu laut, terutama sungai yang menjadi sumber baku, air bersih dan air minum bagi banyak daerah di berbagai negara dunia.

“Kami memiliki komitmen final, semua negara yang tergabung dalam organisasi global ini, kita akan terus bekerja sama dan memelihara komitmen, untuk memastikan akses terhadap air yang berkeadilan dan transparan. Juga terus berkomitmen bahwa akses terhadap air bagian dari pemenuhan hak asasi,” jelasnya.

“We will works together with you, to maintence our comitment to insurance guaranty access to climate water for the pepople. Access climate water is human right,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Konya, Turki, Ugur Ibrahim Altay, menyatakan bahwa kotanya sangat tertarik dengan pembangunan IKN Nusantara. Bahkan, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan badan otoritas IKN Nusantara.

Ketertarikannya itu terlihat serius saat Wali Kota Konya berencana mengirimkan staf pemerintahannya untuk menilik langsung pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.

Altay mengungkapkan bahwa Konya ingin belajar dari pengalaman Indonesia dalam membangun kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami ingin belajar dari pengalaman mereka ini. Kami yakin IKN akan menjadi kota yang luar biasa dan kami ingin menjadi bagian dari proses pembangunannya,” tutup Altay.

World Water Forum ke-10 ini tidak hanya menjadi ajang diskusi mengenai isu-isu air global tetapi juga sebagai platform bagi para pemimpin untuk berbagi pengalaman dan inisiatif dari negara masing-masing.

Dengan komitmen bersama, diharapkan solusi inovatif untuk pengelolaan air dan pembangunan berkelanjutan dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara efektif di seluruh dunia.

BERITA LAINNYA