Search

Mohammed Ali Berawi: Dari Ilmuwan Top Dunia hingga Transformator Digital IKN

Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Foto: Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Liputanborneo.com, NUSANTARA – Nama Mohammed Ali Berawi bukanlah sosok asing di dunia akademik dan inovasi teknologi. Pria yang akrab disapa Ale ini merupakan ilmuwan yang masuk dalam daftar Top 2% Scientist versi Elsevier dan Stanford University selama empat tahun berturut-turut (2021-2024).Mohammed Ali Berawi,

Namun, di luar prestasinya sebagai akademisi, Ale juga berperan dalam mengawal transformasi digital di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita IKN.

Di bawah kepemimpinannya, berbagai proyek teknologi tinggi berhasil diimplementasikan, termasuk konsep Urban Air Mobility (UAM) yang memperkenalkan taksi terbang sebagai bagian dari ekosistem transportasi modern di IKN.

Selain itu, ia berkontribusi dalam mendatangkan berbagai perusahaan teknologi global seperti Amazon, Honeywell, Starlink, IBM, dan Cisco untuk mengembangkan ekosistem digital di ibu kota baru.

Ale bukan hanya seorang praktisi kebijakan, tetapi juga akademisi berpengaruh. Ia merupakan guru besar di FTUI dan pernah memimpin berbagai lembaga riset strategis, seperti Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) UI dan ASEAN University Network-Sustainable City and Urban Development (AUN-SCUD).

Tak hanya itu, ia juga aktif dalam forum internasional seperti Science 20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 serta Smart Cities Working Group di Association of Pacific Rim Universities (APRU).

Namun, setelah lebih dari dua tahun bertugas di OIKN, Ale memilih untuk kembali ke dunia akademik. Pada 7 Februari 2025, ia mengajukan pengunduran diri melalui permohonan pengembalian tugas ke FTUI, yang saat ini masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres).

“Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi saya untuk dapat turut serta dalam merencanakan dan membangun IKN,” ujar Ale, Selasa (11/2/2025).

Ale menegaskan bahwa sejak awal, pembangunan IKN dirancang dengan lima prinsip utama: green, resilient, sustainable, inclusive, dan smart city. Ia berharap agar prinsip-prinsip ini tetap menjadi pedoman dalam seluruh perencanaan dan implementasi kebijakan di masa depan.

Menurutnya, pembangunan IKN bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga melibatkan pengembangan teknologi (software) dan peningkatan kapasitas SDM (brainware). Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesinambungan dan konsistensi dalam menjalankan program kerja yang telah dirancang.

“Bangun dan berdayakan masyarakat terus-menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” pesannya.

Menutup masa tugasnya di OIKN, Ale menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengannya dalam membangun konsep dan implementasi IKN.

“Terima kasih atas kekompakan dan kerja samanya selama ini. Insya Allah persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina akan tetap menjadi penghubung silaturahim ke depan. Proud to have you all!” tutupnya. (*)

Sumber :
https://ikn.kompas.com/read/2025/02/11/153614487/mohammed-ali-berawi-pejabat-oikn-yang-masuk-2-persen-ilmuwan-top-dunia

Penulis : Rachaddian (dion)

BERITA LAINNYA