Liputanborneo.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan pemangkasan anggaran negara akan dilakukan secara bertahap dengan total mencapai Rp750 triliun. Kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjalankan pengelolaan keuangan yang efisien tanpa mengesampingkan program-program strategis untuk kesejahteraan rakyat.
Tahap pertama telah dimulai dengan pemangkasan sebesar Rp306 triliun, diikuti dengan tahap kedua sebesar Rp308 triliun, meskipun Rp58 triliun di antaranya dikembalikan ke K/L, menyisakan Rp250 triliun sebagai hasil akhir pemotongan. Tahap ketiga akan memangkas Rp300 triliun, dengan Rp100 triliun dialokasikan sebagai PMN bagi BUMN, menyisakan Rp200 triliun pemotongan efektif.
“Jadi totalnya kita punya Rp750 triliun,” ujar Prabowo dalam pidatonya di HUT ke-17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Sabtu (15/2/2025).
Presiden Prabowo menekankan bahwa anggaran hasil pemangkasan akan dialokasikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan dikelola oleh Danantara, badan pengelola investasi baru, untuk memastikan dana tersebut diinvestasikan secara optimal demi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Kebijakan ini diperkuat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 22 Januari 2025, sebagai landasan hukum pemangkasan anggaran. Sejumlah K/L telah membahas dampak pemotongan ini dalam rapat bersama DPR RI pada 12-13 Februari 2025, dengan besaran pemotongan bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing instansi.
Langkah Prabowo ini mencerminkan strategi fiskal yang tegas untuk mengelola keuangan negara secara efisien, mendukung program prioritas, serta memperkuat sektor investasi guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)
