Liputanborneo.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan bahwa laporan keuangan konsolidasian tahun 2023 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan opini wajar tanpa modifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan disajikan secara transparan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan bahwa laporan keuangan telah melewati berbagai tahap pengawasan, baik dari standar akuntansi keuangan, laporan keuangan pemerintah, maupun otoritas pasar modal.
“Pemeriksaan yang berlapis ini menyatakan bahwa laporan keuangan kami wajar, sehingga tudingan manipulasi tidak berdasar dan menyesatkan,” kata Wijaya dalam keterangannya.
Menanggapi tudingan adanya dana sebesar Rp7,978 triliun yang tidak disajikan dalam neraca, Wijaya menjelaskan bahwa dana tersebut telah dicatat dalam laporan posisi keuangan sebagai aset lancar lainnya. Ia juga membantah dugaan pencairan deposito Rp15,932 triliun yang tidak dilaporkan, dengan menyatakan bahwa semua perubahan saldo deposito telah dicatat dan disajikan secara transparan.
Selain diaudit oleh PwC Indonesia, laporan keuangan Pupuk Indonesia juga telah ditinjau ulang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai bagian dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
“Pupuk Indonesia senantiasa berpegang pada prinsip tata kelola yang baik dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” tutup Wijaya.
Dengan opini wajar tanpa modifikasi dari auditor independen, Pupuk Indonesia berharap kepercayaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas perusahaan tetap terjaga.
Sumber :
https://m.antaranews.com/berita/4694305/pupuk-indonesia-bantah-dugaan-manipulasi-laporan-keuangan
