Liputanborneo.com, SAMARINDA – Selain memprioritaskan penyediaan bus sekolah untuk sekolah terpadu di Sungai Kunjang, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga mempertimbangkan fasilitas serupa bagi sekolah-sekolah di daerah pinggiran, seperti di kawasan Sungai Siring.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menyebutkan bahwa meskipun jarak sekolah di daerah tersebut relatif dekat, tingkat aktivitas lalu lintas yang tinggi menjadi alasan utama untuk menghadirkan layanan bus sekolah.
“Memang betul jaraknya dekat, tapi di sana juga aktivitasnya luar biasa, apalagi termasuk jalan poros di mana mobil banyak yang laju,” ujar Marnabas.
Pemkot Samarinda telah mendapatkan bantuan dua unit bus sekolah dari pemerintah pusat, dan saat ini tengah mengkaji mekanisme pengelolaan serta pemeliharaannya. Skema pengelolaan bus ini akan diputuskan setelah hasil kajian diserahkan kepada Wali Kota.
Kajian teknis sedang dilakukan oleh Dishub, Disdikbud, serta Bappeda untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penyediaan transportasi bagi siswa di daerah-daerah pinggiran. Dalam waktu dekat, Pemkot akan menggelar rapat lanjutan guna memperdalam pembahasan ini.
Marnabas berharap program ini dapat membantu meningkatkan keselamatan siswa saat berangkat dan pulang sekolah serta memastikan akses pendidikan yang lebih merata di seluruh wilayah Samarinda.