Samarinda – Rahmat Dermawan adalah contoh nyata dari sosok perkerja keras yang penuh dengan dedikasi, dan pengabdian. Pria yang berusia 32 tahun menjadi bukti bahwa usaha tidak pernah sia-sia jika benar-benar punya kemauan.
Dari seorang mahasiswa biasa di Program Studi Pembangunan Sosial (Pemsos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul), ia kini resmi terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Pemsos FISIP Unmul.
Rahmat terpilih secara aklamasi dalam musyawarah yang diselenggarakan pada Kamis (12/9/2024) di Aula FISIP Unmul, sebuah momen bersejarah yang menjadi tonggak awal peran besarnya terhadap almamaternya.
Sosok Rahmat tidak asing bagi rekan-rekan seangkatannya dan alumni Unmul lainnya. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan penuh semangat dalam berbagai kegiatan organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus.
Ketika masih menempuh pendidikan, Rahmat Dermawan pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unmul, sebuah posisi yang menunjukkan betapa kuatnya komitmen dan kepemimpinan yang ia miliki sejak dini.
Namun, kisah inspiratifnya tak hanya berakhir di kampus. Setelah menyelesaikan studinya, ia terus mengabdikan diri untuk masyarakat, khususnya di daerah asalnya, Samboja, Bumi Etam.
Sebagai seseorang yang memiliki latar belakang ilmu pembangunan sosial, Rahmat selalu yakin bahwa ilmu yang ia pelajari harus diterapkan secara nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pengabdian inilah yang membuatnya semakin dikenal di kalangan masyarakat dan pemerintahan.
Pada tahun 2024, Rahmat Dermawan berhasil memenangkan kursi sebagai anggota DPRD Kutai Kartanegara untuk periode 2024-2029. Keberhasilannya ini tentunya tidak lepas dari pengalamannya yang luas dalam melakukan pendampingan dan advokasi di bidang pertanian, perikanan, serta infrastruktur desa.
Dengan jabatan barunya, Rahmat semakin mantap menjalankan misi sosialnya untuk memberikan kontribusi yang lebih luas. Kini, sebagai Ketua IKA Pemsos FISIP Unmul, ia bertekad membawa alumni Pemsos untuk terus berkontribusi terhadap masyarakat dan almamater.
“Ditengah masyarakat itu pastinya banyak permasalahan, dan banyak hal-hal yang sudah bergeser dari norma-norma sosial, sehingga harapannya alumni mampu memberikan pencerahan ditengah masyarakat,” paparnya.
Bagi Rahmat, jabatan yang diemban ini bukan sebuah penghargaan, tetapi sebuah panggilan untuk terus menggerakkan roda perubahan. Ia melihat IKA Pemsos FISIP Unmul sebagai wadah yang dapat menyatukan alumni untuk berkolaborasi dan memberikan dampak yang lebih besar.
“Dengan jaringan alumni yang kuat, kita bisa bekerja sama untuk membangun program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya melalui teori, tapi melalui tindakan nyata,” tambahnya.
Ia juga mendorong agar mahasiswa Pemsos yang masih aktif di Unmul turut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa sangat penting karena mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan membangun masyarakat yang lebih baik.
“Mahasiswa harus mulai dari sekarang untuk terjun langsung ke masyarakat. Itulah cara terbaik untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus,” ujarnya.
Respon Positif Ketua Prodi Pembangunan Sosial Fisip Unmul
Sementara itu, Ismail Lukman, selaku Ketua Prodi Ilmu Pembangunan Fisip Unmul, turut, mengapresiasi terbebentuknya Ika Pemsos Fisip Unmul. Menurutnya, pembentukan ini merupakan program yang difasiltasi secara lansung oleh WD 3 Fisip Unmul.
“ini merupakan salah satu program dari WD 3 Fisip unmul, agar setiap program studi mendiri Ikatan Alumninya,” pungkasnya.
Pembentukan IKA Pemsos Fisip Unmul lanjut dia, akan menjadi momen kolaborasi antara Alumni dan Prodi. Saat ini prodi dituntut untuk mampu menyesuaikan kondisi yang ada di masyarakat, perusahaan, atau pemerintahan.
“Jadi secara kurikulum kita ingin mengajarkan pada mahasiswa pemsos bahwa seharusnya keilmuan itu mampu menyesuaikan kondisi yang ada di lapangan,” tuturnya.
Program yang akan digarap antara prodi dan IKA Pemsos Fisip Unmul adalah berfokus pada pembentukan desa binaan program studi Pemsos Fisip Unmul.
Nantinya, Pembentukan Desa binaan tersebut akan menjadi episentrum pembelajaran bagi mahasiswa prodi Pemsos Fisip Unmul agar dapat berinterkasi secara lansung dengan masyarakat.
“Mungkin bisa juga buat ibu atau bapak dosen untuk melakukan riset dan penelitian, agar dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diajarkan dikampus,” terangnya.
IKA Pemsos Fisip Unmul diharapkan dapat aktif memberikan masukan kepada Prodi Program Studi Pemsos Unmul. Tak lupa ia juga berpesan, bahwa pihaknya akan terbuka menerima masukan-masukan dari alumni.
“Kita dengan senang hati menerima, terutama masukan yang menyangkut perkembangan program studi, karena bagaimanapun prodi ini adalah milik bersama baik itu Mahasiswa, Dosen, Maupun Alumni,” tutupnya.