Samarinda – Misteri sekali lagi menghampiri Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, dengan ditemukannya granat di area perkebunan warga di Jalan Al Hasani, RT 05. Kejadian ini seolah membuka lembaran masa lalu, memunculkan kisah misterius yang pernah terjadi di wilayah tersebut.
Ketua RT 05, Mustamat, menceritakan bahwa penemuan ini mengingatkannya pada saat kejadian serupa puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1993. Pasalnya di lokasi itu, memang sudah pernah dilakukan penemuan granat sejenis.
Akan tetapi lanjut dia, penemuannya kala itu tidak mendapat tanggapan serius dari unit Gegana karena sudah tidak aktif. Lokasi penemuan kali ini pun sama dengan peristiwa misterius masa lalu, menambahkan dimensi serba misterius di wilayah tersebut.
“”Lokasi ditemukannya sama. Di kebun warga juga. Cuma waktu itu tidak ditangani Gegana karena sudah tidak aktif,” bebernya, dilansir dari media Tribunkaltim.com.
Selain menjadi area perkebunan, wilayah RT 05 sebagian besar masihlah berupa hutan. Sejarah pun mencatat bahwa setelah perang, prajurit Jepang membuka lahan kebun di hutan yang pernah menjadi tempat persembunyian mereka.
Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa beberapa granat ditemukan kembali, terutama di bagian belakang kebun warga yang masih menyimpan banyak hutan tak tersentuh.
“Mungkin karena itu ada beberapa granat ditemukan. Bahkan mungkin di situ juga masih ada granat,” terangnya.
Bukan hanya granat yang menjadi pusat perhatian, tetapi Babinsa Bantuas, Serka M. Hafid, turut memberikan informasi yang mengejutkan. Wilayah Bantuas, kelurahan dengan area terluas di Kecamatan Palaran, rupanya masih menyimpan misteri.
Menurutnya, masih ada terowongan tanah yang belum pernah terungkap. Bahkan, pernah ada yang berani menjelajahi terowongan tersebut, tetapi tidak pernah kembali.
“Pernah ada yang ke sana (terowongan) tapi orangnya tidak pernah kembali. Makanya tidak ada lagi yang berani ke sana. Tidak tahu apa yang ada di sana. Maka dari itu, tetap waspada dan hati-hati jika berada di area perkebunan serta hutan,” pesannya.