Search
Search
Close this search box.

, , ,

ABG di Samarinda buang Bayinya di Semak-Semak akibat Malu Terlibat Hubungan Terlarang

Kamis, 22 Februari 2024
Foto: Penemuan bayi perempuan di semak-semak dekat pohon pisang pada Kamis (22/2/2024)
Foto: Penemuan bayi perempuan di semak-semak dekat pohon pisang pada Kamis (22/2/2024)

Samarinda – Warga Perumahan Samarinda Hills Blok E RT 26 Jalan KH Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan di semak-semak dekat pohon pisang pada Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 09.58 Wita.

Ditemukan dalam kondisi terbungkus baju sweater warna abu-abu dan sudah dikerubungi semut, bayi tersebut langsung dilarikan ke RSUD IA Moeis Samarinda untuk mendapatkan pertolongan medis.

Salah seorang warga, Kevin Nazario Nicholas, menceritakan awal kejadian. “Saat sedang duduk di depan rumah, saya dipanggil oleh tetangga dan diberitahu bahwa di lokasi itu ditemukan bayi sedang menangis,” ucapnya, dikutip dari busam.id.

Kevin bersama tetangga segera mendatangi lokasi yang tidak jauh dari rumah warga. “Posisi bayi terlentang tidak menggunakan baju dan terbungkus baju sweater,” tambahnya.

Menurutnya, ketika melihat kondisi bayi tersebut sehat dan bahkan menangis, dia bersama warga lainnya langsung mengevakuasi bayi tersebut ke bidan yang berada di perumahan Samarinda Hills.

Tak lama setelah kejadian, Polsek Samarinda Seberang bersama relawan Inafis Polresta Samarinda tiba di lokasi dan memasang garis polisi.

“Bayi ditemukan dalam kondisi hidup dan dikerubungi semut,” ucap Udi Rahman, salah satu relawan Inafis Polresta Samarinda.

Usai mendapatkan pertolongan pertama di bidan serta menerima asupan asi dari seorang relawan, bayi tersebut langsung dilarikan ke RSUD IA Moeis Samarinda.

Sementara itu, Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Bitab Riyani, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menemukan informasi dari ibu bayi tersebut, berinisial NR dan masih berusia 19 tahun.

NR tinggal di daerah Samarinda Hills, tidak jauh dari kawasan TKP bayi ditemukan, dan menjadi tersangka utama dalam penelantaran ini.

Menurut penuturan Kapolsek Riyani, NR mengalami pendarahan yang cukup parah dan trauma setelah melahirkan sehingga tidak bisa diinterogasi saat ini.

“NR terlibat dalam hubungan terlarang, dan ia malu dengan bayi yang dilahirkannya di luar nikah. Oleh karena itu, ia memilih untuk menelantarkan bayinya,” ujar Kapolsek.

Alasan NR menelantarkan bayinya ini benar-benar sangat disayangkan, terutama karena bayi itu adalah anak kandungnya sendiri.

Belum ada informasi jelas mengenai ayah dari bayi tersebut, dan kasus ini masih terus diselidiki oleh pihak berwenang.

“Bayinya masih usia kandungan, setelah melahirkan. Kondisinya normal juga. Untuk ayah dari bayi, masih belum diketahui,” tutupnya.

BERITA LAINNYA