Liputanborneo.com, Samarinda – Puncak musim penghujan pada Januari menjadi tantangan berat bagi masyarakat Kalimantan Timur. Kepala BPBD Kaltim, Agustianur, mengingatkan warga di 10 kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi banjir dan longsor yang merata di berbagai wilayah.
“Semua wilayah di Kaltim itu merata (berpotensi) banjir dan longsor. Makanya sejak September 2024, kami (BPBD) sudah memberikan edaran peringatan antisipasi bencana di 10 kabupaten dan kota,” jelas Agustianur.
Dalam menghadapi tantangan ini, BPBD telah mengambil langkah proaktif dengan menyiapkan sarana dan peralatan untuk penanganan bencana. Upaya tersebut mencakup edukasi kepada masyarakat, distribusi informasi antisipasi, dan peningkatan kesiapan operasional.
Data menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah bencana, khususnya banjir, yang tidak hanya melanda wilayah terpencil tetapi juga kawasan perkotaan. Hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan terpadu dan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat umum untuk memitigasi risiko bencana.
“Peningkatan terbesar terjadi pada kasus banjir. Kami sudah berikan peringatan untuk selalu waspada. Ancaman ini tidak hanya terjadi di area terpencil, tapi merata di seluruh Kaltim,” tambah Agustianur.
Sebagai langkah konkret, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca, menjaga lingkungan sekitar agar bebas dari penyumbatan saluran air, dan segera melapor kepada pihak berwenang jika terdapat tanda-tanda potensi bencana. Dalam situasi yang semakin menantang, kebersamaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk menghadapi ancaman bencana yang kian nyata.
Dengan pendekatan yang terencana dan responsif, BPBD Kaltim berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kini saatnya setiap warga Benua Etam turut ambil bagian dalam menjaga keselamatan bersama.
Penulis : Reihan Noor